Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Jum'at, 17 Juni 2022 | 18:58 WIB
Massa gabungan dari Front Persaudaraan Islam atau FPI, GNPF Ulama, dan Persaudaraan Alumni/PA 212 tidak dapat bertemu dengan pihak Kedutaan Besar India pada Jumat (17/6/2022) sore. [Suara.com/Arga]

SuaraSulsel.id - Massa aksi 1706 yang terdiri dari Front Persaudaraan Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan GNPF-Ulama meninggalkan lokasi unjuk rasa di Kedubes India yang terletak di depan Gama Tower, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat petang 17 Juni 2022.

Lokasi terlihat mulai sepi usai massa Aksi 1706 serta mobil komando meninggalkan Jalan HR Rasuna Said. Tak lupa, massa juga memungut sampah agar lokasi tetap bersih.

Demonstrasi selesai dengan suasana kondusif pada jam 17.00 WIB ditutup dengan doa dan pidato penutup dari Ketua Bidang Advokasi DPP FPI, Aziz Yanuar.

Sebelum pembubaran demonstrasi, Aziz menyampaikan kalau pihaknya tidak takut dengan penghina Islam atau pelaku "Islamophobia".

Baca Juga: Dihalangi Kawat Duri, Massa Bela Nabi Muhammad Segel Konjen India di Medan: Allahu Akbar

"Yang jelas kita tidak akan tinggal diam terhadap penghinaan agama Islamophobia siapapun pelakunya. Jangankan India, polisi dunia pun kita lawan. Jangan macam macam dengan umat Islam," kata Aziz.

Sebelumnya, empat perwakilan massa Aksi 1706 berkesempatan bertemu pihak pengelola gedung Kedubes India untuk menyampaikan aspirasi, yakni Ketua Bidang Advokasi DPP FPI Aziz Yanuar, Ustaz Awit Mashuri, Buya Mukur Tubi Jailani, dan Ustaz Feri sebagai koordinator lapangan.

"Tadi kita diterima oleh pihak yang mengelola kemudian mereka sampaikan bahwa aspirasinya mereka terima nanti disampaikan. Karena menurut mereka gedung sudah tutup, karena hari ini sudah libur," tutur Aziz.

Demonstrasi dari massa Aksi 1706 ini menyampaikan ketidaksetujuan mereka usai juru bicara Partai Bharatiya Janata dari India, Nupur Sharma dianggap menghina Nabi Muhammad SAW. (Antara)

Baca Juga: Tak Berhasil Temui Pihak Kedubes India, Massa FPI dan PA 212 Membubarkan Diri

Load More