SuaraSulsel.id - Wakil Presiden Ma'ruf Amin ingin Indonesia dapat memperkuat hubungan bilateral dengan Bosnia Herzegovina di berbagai sektor.
"Kedua negara punya hubungan yang kuat. Tapi perlu diperkuat dengan kerja sama yang konkrit," kata Wapres Ma'ruf saat menerima Menteri Luar Negeri (Menlu) Bosnia Herzegovina Bisera Turkovi di Kediaman Resmi Wapres, Jakarta, Senin 13 Juni 2022.
Wapres Ma'ruf menekankan, perlunya kerja sama people to people (P2P). Terhadap gagasan tersebut, Menlu Bisera menyambut dengan positif.
"Saya sepenuhnya setuju untuk menguatkan hubungan bilateral agar memiliki lebih banyak kontak antarwarga. Kami memikirkan mengenai pertukaran pelajar dan juga mengenai dialog antaragama," kata Menlu Bisera Turkovic.
Lebih lanjut, Wapres dan Menlu Bisera membicarakan tentang keragaman agama di kedua negara.
Penduduk Bosnia Herzegovina diketahui 50 persen memeluk agama Islam, 30 persen Kristen Ortodoks, 17 persen Katolik Roma.
Menlu Bisera pun menilai tingkat keberagaman dan kerukunan di Indonesia yang cukup baik dan mengatakan bahwa negaranya tertarik untuk belajar dari negara Indonesia.
"Kami terkait hubungan kerja sama keagamaan. Indonesia punya Kementerian Agama dan majelis ulama untuk mengembangkan Islam moderat. (Kerukunan) itu adalah hal yang kami harapkan juga," ungkap Wapres.
Di sisi lain, Bosnia tertarik untuk mengembangkan kerja sama dengan Indonesia di sektor industri. Menlu Bisera mengatakan, sebelum ke Jakarta, ia dan rombongan telah bertemu dengan Biofarma di Bandung dan berharap Indonesia dapat membangun pabrik mi instan di Bosnia.
Baca Juga: Terima Menlu Bosnia, BKSAP Dukung Penguatan Hubungan Diplomatik
"Sekiranya Indonesia dapat membuka pabrik mi sehingga dapat menolong pabrik yang sudah ada di Serbia. Mi memiliki pasar di Bosnia dan kawasan Barat Balkan," tambah Menlu Bisera.
Menanggapi hal tersebut, Wapres pun menuturkan, rencana pembangunan pabrik mi akan dikoordinasikan dengan kementerian terkait. Selanjutnya Wapres mengungkapkan Indonesia juga memiliki beberapa produk transportasi yang dapat dijadikan peluang investasi di Bosnia Herzegovina.
"Baik, nanti bisa lebih lanjut dengan Kementerian Luar Negeri kami. Kami juga mempunyai pabrik kereta api, PT INKA, di Madiun serta perusahaan konstruksi yang membangun jalan tol di luar negeri," tutur Wapres.
Hadir mendampingi Wapres dalam pertemuan tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri RI Mahendra Siregar, Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Satya Arinanto, Plt. Deputi Bidang Dukjak Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Lukman Hakim Siregar, serta Plt. Direktur Jenderal Amerika Eropa I Gede Ngurah Swajaya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Prof Yusril: Gubernur Sulsel Tidak Salah
-
Nusron Wahid Bongkar 6 Isu Panas Pertanahan di Sulsel: Dari Sertifikat Wakaf hingga Konflik HGU
-
Oknum Polwan dan TNI Diduga Peras Sopir Rp30 Juta Terancam Hukuman Berat
-
Sindikat Curanmor Pulau Sulawesi Ini Sudah Beraksi di 100 TKP
-
Pelatih PSM Makassar Pelajari Kekuatan PSBS Biak