Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 12 Juni 2022 | 14:34 WIB
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, bersama penjabat Gubernur Sulbar mengunjungi ribuan pengungsi gempa magnitudo 5,8 di Stadion Manakarra Mamuju, Sabtu, (11/6/2022) [SuaraSulsel.id/ANTARA]

Kepala BNPB mengatakan bencana gempa di Sulbar yang melanda Kabupaten Mamuju dan Majene, telah melalui tanggap darurat selama satu pekan sejak 8 Juni hingga 14 Juni 2022, dan salah satu fungsinya, mendata rumah rusak akibat gempa agar dapat ditangani dan diberikan bantuan.

BNPB pusat juga memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp1 miliar untuk penanganan bencana gempa di Sulbar. Bantuan tersebut diserahkan kepada pemerintah Sulbar Rp250 juta.

Kemudian untuk Polda Sulbar Rp100 juta, untuk Danrem 142 Tatag Mamuju Rp150 juta, dan pemerintah Kabupaten Mamuju dan Majene masing masing Rp Rp250 Juta.

Perkuat koordinasi

Baca Juga: 22 Tenda Darurat Dibangun di Salunangka, Terdampak Gempa Mamuju Cukup Parah

Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik mengatakan kehadiran Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pusat Letnan Jendral (Letjend) TNI Suharyanto akan memberikan kekuatan bagi masyarakat Sulbar menghadapi bencana gempa.

"Kehadiran Kepala BNPB pusat yang mengunjungi ribuan pengungsi di Stadion Manakarra Mamuju, akan menjadi kekuatan dan semangat serta harapan bagi masyarakat menghadapi bencana gempa ini," katanya.

Masyarakat Sulbar masih dalam kondisi trauma akibat bencana gempa, yang terjadi pada 15 Januari 2021 yang lalu.

"Masyarakat Sulbar masih dihantui peristiwa gempa 15 Januari 2021, sehingga panik dan mengungsi di ketinggian di Kota Mamuju, ketika terjadi gempa magnitudo 5,8 ini," katanya.

Menurut dia, masyarakat di Sulbar mesti diberikan edukasi dalam menghadapi bencana karena Sulbar merupakan wilayah yang seringkali dilanda bencana seperti gempa banjir dan tanah longsor.

Baca Juga: Wakil Bupati Majene Imbau Warga Kembali ke Rumah Masing-masing

Pemerintah Sulbar telah membentuk satgas penanggulangan bencana gempa 5,8 magnitudo dan satgas tersebut akan bekerja cepat melakukan pendataan rumah warga yang rusak.

Pemerintah Sulbar juga terus melakukan koordinasi dengan pemerintah Kabupaten Mamuju dan Majene dalam upaya penanggulangan gempa dan untuk mempercepat pendataan warga yang rumahnya rusak, sehingga mereka cepat mendapatkan bantuan.

"Yang terpenting saat ini adalah menjaga kebersamaan, jaga kekompakan seluruh masyarakat Mamuju bersama pemerintah, menghadapi bencana gempa ini," katanya lagi.

Korban gempa

Pemerintah Sulbar akan terus bersama masyarakat,memberikan yang terbaik dalam membantu penanganan bencana bagi para pengungsi.

Berdasarkan data pemerintah, gempa berkekuatan magnitudo 5,8 mengakibatkan sebanyak 17 warga mengalami luka berat, ringan dan sedang, selain itu 75 rumah warga mengalami kerusakan di Kabupaten Mamuju dan Majene.

Load More