SuaraSulsel.id - Nusa Tenggara Timur (NTT) belum ada hewan yang dilaporkan terinfeksi penyakit mulut dan kuku atau PMK. Namun wilayah yang dikenal sebagai salah satu lumbung ternak tertinggi di Indonesia Timur itu tetap melakukan langkah antisipasi.
Mengutip Telisik.id -- jaringan Suara.com, langkah antisipasi yang dilakukan itu merupakan sebuah upaya menangkis wabah PMK yang menular ke NTT.
Kabid Kesehatan Masyarakat Veteriner NTT, Drh Melky Angsar mengatakan pihaknya sedang dalam waspada tinggi mencegah PMK. Hal itu dilakukan karena NTT dikenal sebagai wilayah penyumbang ternak terbesar untuk Sulawesi dan NTB.
Ia mengaku pihaknya sudah berkordinasi dengan Pemerintah kabupaten Kota untuk melakukan berbagai upaya pencegahan masuknya wabah PMK.
"Salah satu upaya kami untuk menangkis wabah tersebut dengan cara mengeluarkan larangan masuknya ternak dari daerah wabah, seperti sapi, kerbau, kambing maupun babi" kata Melky, Rabu (18/5/2022).
"Kami juga membentuk Satgas untuk mencegah masuknya wabah PMK di NTT serta hal lain yang dapat dilakukan, seperti penyemprotan disinfektan dan lain-lain" katanya lagi.
Melky menyebut bahwa satgas yang telah dibentuk melibatkan Karantina, TNI/Polri, Satpol PP, Perhubungan Laut dan Bea Cukai serta Pemerintah setempat.
Sementara itu untuk Kabupaten Manggarai, Dinas Kesehatan akan menindak lanjuti instruksi Gubernur NTT bernomor 01/Disnak-2022 tentang larangan pemasukan ternak dan produk hewan dari daerah wabah.
"Untuk sementara ternak-ternak hidup dari daerah wabah dilarang masuk ke Manggarai sesuai instruksi Gubernur NTT. Satgas akan terus melakukan upaya antisipasi agar mata rantai penyebaran virus ini tidak mewabah ke Manggarai" kata Petugas Dinas Peternakan Manggarai, Imelda Bai.
Baca Juga: KM Sirimau Angkut 784 Penumpang Kandas di Perairan Lembata NTT
Selanjutnya, kata Imelda, upaya lain yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Manggarai untuk menangkis wabah ini dengan cara melakukan upaya pengendalian tingkat kewaspadaan berdasarkan surat edaran Menteri Pertanian.
Berita Terkait
-
Jaringan Predator Seks Anak di NTT: Sosok VK Diduga Jadi 'Makelar' Eks Kapolres Ngada!
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
-
Jelang Perubahan Regulasi, BEEF Siapkan Langkah Impor Sapi Brasil
-
Niat Bikin Konten Masak Rendang di Palembang, Daging 200 Kg Willie Salim Hilang Diserbu Warga
-
Harga Daging Sapi di Bawah HAP, Pasokan Terjamin Jelang Lebaran 2025
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
-
Hasil Babak Pertama: Gol Indah Zahaby Gholy Bawa Timnas Indonesia U-17 Unggul Dua Gol
-
BREAKING NEWS! Daftar Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Yaman
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
Terkini
-
Cuti Lebaran Usai! ASN Sulsel Wajib Ngantor Besok, Nekat Libur? Ini Sanksinya!
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok