Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Rabu, 04 Mei 2022 | 11:00 WIB
Ilustrasi haji dan umrah [shutterstock]

SuaraSulsel.id - Daftar tunggu haji di provinsi Sulawesi Selatan saat ini mencapai 238.960 jamaah. Hal ini dikatakan oleh Kepala Bidang Haji dan Umroh Kanwil Kementerian Agama Sulawesi Selatan, H Solihin.

Hal ini menyebabkan para pengantre tersebut apabila mendaftar hari ini baru 45 tahun kedepan mendapatkan kesempatan ke tanah suci.

"Daftar tunggu saat ini 238.960 jamaah. Kalau daftar haji hari ini di Bantaeng, 45 tahun ke depan baru berangkat," kata dia, di sela pelepasan perdana jamaah umroh setelah Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Selasa (3/5/2022).

Daftar tunggu ini panjang karena adanya masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan tidak ada pemberangkatan jamaah haji dalam dua tahun terakhir.

Baca Juga: Gubernur Sulsel Berikan Bantuan Rp 10 Miliar Untuk Infrastruktur Jalan Dan Rehab Masjid

Akan tetapi saat ini Pemerintah Arab Saudi membuka kembali penerimaan jamaah calon haji, sudah ada harapan bagi jamaah, meskipun kuotanya masih terbilang sedikit.

Sebagai gambaran, kuota Sulawesi Selatan tahun ini karena masih dianggap pandemi Covid-19 oleh Arab Saudi, maka hanya diberi kuota 45 persen.

Hal itu menyebabkan Sulawesi Selatan hanya mendapatkan kuota kurang lebih 320 jamaah. Sementara daftar tunggu di Sulawesi Selatan mencapai 238.960 jamaah.

Karena itu, Pemprov Sulawesi Selatan bersama instansi terkait terus berjuang mendapatkan tambahan kuota, dengan memprioritaskan daerah yang daftar tunggunya terbanyak.

Sementara mencermati panjangnya daftar tunggu Sulawesi Selatan itu, kata dia, akan menjadi prospek yang besar bagi biro perjalanan umroh memberangkatkan jamaah.

Baca Juga: Jalur Alternatif di Bone Mulai Dibuka Untuk Atasi Kemacetan Arus Balik Lebaran

"Kami berharap harga tetap terjangkau, namun jangan di bawah harga minimal, sehingga tidak ada jamaah yang terlantar di bandara, karena persoalan visa atau paspor belum selesai," ujarnya. (ANTARA)

Load More