Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 01 Mei 2022 | 10:03 WIB
Jalangkote Makassar. (Shutterstock)

SuaraSulsel.id - Sulawesi Selatan terkenal kaya akan sajian kuliner. Baik itu kudapan hingga makanan siap saji.

Nah, salah satu tradisi yang selalu dilakukan saat kembali ke kampung halaman adalah membawa oleh-oleh kuliner khas dari perantauan.

Jika sedang merantau atau bertugas di daerah Sulawesi Selatan, ada beberapa kuliner khas yang bisa anda beli sebagai buah tangan. Juga cocok untuk oleh-oleh lebaran. Berikut referensinya:

1. Sirop DHT

Baca Juga: Warga yang Akan Berkunjung ke Taman Safari di Libur Lebaran Diimbau Beli Tiket Online

Sirop DHT adalah salah satu kuliner khas Sulawesi Selatan, sekaligus menjadi oleh-oleh yang semakin populer dari waktu ke waktu. Rasanya sangat manis dan berwarna merah.

DHT sendiri konon merupakan singkatan 'Dari Hasil Tangan'. Jadi awalnya, sirop ini memang dibuat secara manual melalui industri skala rumah tangga sejak tahun 1955.

Kini sirop DHT sudah diproduksi modern. Ciri khasnya, sirop ini dikemas dalam botol kaca yang kuat dan apik.

Di kemasannya ada gambar apel, nanas dan pisang. Namun sirop ini tak punya rasa buah itu sama sekali. Karena sirop ini murni dibuat dari 100 persen gula asli dicampur zat pewarna makanan rasa pisang, tapi aman dan tidak berbahaya untuk kesehatan.

Primadona merah dari Makassar ini menjadi pemanis yang sempurna untuk berbagai jenis es asli Makassar. Seperti es palu butung, es teler, dan es pisang ijo.

Baca Juga: Titip Salam ke Pemudik, Kapolda Metro Jaya: Kami Jaga Rumah yang Ditinggalkan

Sirop DHT juga dipercaya baik untuk kesehatan. Yakni bisa menormalkan sel darah merah.

Tidak sulit untuk menemukan Sirop DHT. Kalian bisa mendapatkan di toko penjual oleh-oleh di Kota Makassar atau di distributor langsung.

Sirop DHT oleh-oleh khas dari Sulawesi Selatan [Istimewa]

2. Roti Mantao

Jika berkunjung ke Sulawesi Selatan, tidak afdal rasanya jika tidak membeli roti satu ini.

Kuliner khas kota Parepare ini, bisa dijumpai dengan mudah di Kota Makassar. Baik di toko maupun pedagang pinggir jalan.

Mantao adalah roti putih berbentuk segi empat. Bentuknya sekilas seperti bakpao tanpa isi.

Roti ini juga terbuat dari bahan roti standar, seperti tepung terigu, air, gula, susu dan ragi. Namun rasanya boleh diadu dengan roti lainnya.

Jika lazimnya roti dibeli langsung dimakan, berbeda dengan mantao.

Biar nikmat Roti Mantao harus digoreng atau dikukus terlebih dahulu. Tengahnya bisa diberi isian daging, cokelat, atau keju.

Namun beberapa pencinta kuliner mengaku Roti Mantao tetap nikmat jika langsung dimakan.

3. Kacang Telor

Tak banyak yang tahu jika Kacang Telor adalah cemilan khas dari Kota Makassar.

Kacang yang memiliki tekstur berwarna putih ini terbuat dari bahan utama kacang tanah yang dicampur dengan tepung terigu, telur serta beberapa bumbu-bumbu lainnya.

Rasanya yang gurih dan renyah membuat siapa saja yang mencoba snack ini seperti tidak mau berhenti untuk menikmatinya. Tidak mengherankan, kacang telor menjadi salah satu cemilan yang banyak digemari di Makassar.

Kacang telur juga menjadi cemilan yang biasa disajikan saat hari-hari besar keagamaan seperti pada saat hari raya Idulfitri. Salah satu kacang telur yang terkenal di Makassar adalah kacang telur cap ayam yang dijual dengan harga sekitar Rp20.000 per bungkus.

4. Jalangkote

Jalangkote kini bisa dijadikan oleh-oleh dan dikirim ke luar Sulawesi Selatan.

Kuliner khas kota Makassar ini terbuat dari tepung terigu yang diisi dengan taoge dan mie atau bihun. Kini varian baru ditambahkan telur.

Sekilas, jajanan ini mirip dengan pastel. Perbedaannya hanya terletak pada kulit.

Bila kulit Pastel lebih tebal, kulit Jalangkote tidak terlalu tebal. Sehingga, tekstur kulit dari kuliner satu ini cukup garing atau crispy.

Jika pada umumnya pastel berisi bihun dengan wortel, jalangkote berbeda. Isian dari jalangkote adalah wortel, kentang, tauge, dan juga laksa yang dipadu dengan bawang putih, bawang merah, dan diberi bumbu.

5. Sirop Markisa

Markisa merupakan salah satu buah eksotis yang cukup digemari karena kelezatannya. Tidak hanya dimakan langsung, buah markisa juga dapat diolah menjadi sirop.

Sirop markisa bisa anda temukan di mana saja. Namun, sirop markisa dari Makassar adalah yang paling terkenal akan kualitasnya.

Terdapat banyak perkebunan markisa di wilayah Sulawesi Selatan, terutama di Malino, Kabupaten Gowa. Sirop markisa yang kerap ditemukan di Makassar biasanya diolah di wilayah tersebut.

Proses produksinya sudah dilakukan sejak zaman penjajahan Belanda dan dilakukan secara turun temurun.

Sirop markisa asal Makassar terkenal bermutu tinggi dan memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain. Diketahui, buah ini kaya akan vitamin dan mineral yang bagus untuk kesehatan tubuh.

Anda akan merasakan manfaat dari vitamin C, vitamin A, serta serat yang membantu melancarkan pencernaan dan mencegah sembelit. Sirop markisa yang diolah dengan baik juga akan memberikan manfaat yang sama.

Kandungan dari buah markisa yang tinggi antioksidan mampu melindungi sel-sel dan meningkatkan daya tahan tubuh. Buah markisa juga memiliki indeks glikemik yang rendah sehingga tidak akan menaikkan kadar gula darah secara signifikan setelah dikonsumsi.

6. Bolu Rampah

Bolu rampah atau bolu rempah merupakan salah satu kue khas Makassar. Terbuat dari tepung terigu, telur, dan gula merah, maka bolu ini sebenarnya tidaklah terlalu berbeda dengan bolu umumnya.

ciri khasnya adalah tambahan bubuk rempah seperti kayu manis bubuk di dalamnya. Teksturnya lembut dan ringan.

Warna coklat bolu rampah yang cantik bukan berasal dari bubuk coklat. Namun, warna coklat gelap nan cantik ini diperoleh dari gula merah dari Bone.

Perpaduan rasa gula merah dan bumbu rempah inilah yang membuat bolu ini tetap bertahan hingga sekarang tidak tergilas oleh putaran roda jaman.

Otak-Otak Oleh-Oleh Makassar. (Suara.com/Firsta Putri Nodia)

7. Otak-otak Ikan

Kuliner berbahan dasar ikan tenggiri ini wajib masuk dalam list oleh-oleh kalian. Otak-otak adalah salah satu buah tangan khas Kota Makassar yang populer.

Jika anda ingin membawa otak-otak tenggiri sebagai oleh-oleh, sebaiknya langsung memasukkannya ke dalam freezer. Dengan demikian makanan ini akan tahan lebih lama.

Saat ingin menyajikannya, cukup dipanaskan dengan menggunakan wajan tanpa minyak kelapa. Otak-otak yang masih panas kemudian dicocol dengan saus kacang atau sambel petis, rasanya gurih dan lezat.

Roti Maros kuliner khas dari Sulawesi Selatan [Istimewa]

8. Roti Maros

Roti ini berbentuk potongan kotak mirip dengan roti kasur. Roti Maros merupakan produk lokal asli Maros yang dijadikan buah tangan oleh masyarakat yang berkunjung atau sekadar singgah di Kabupaten Maros.

Konon roti ini dulunya hanya makanan kampung yang dikonsumsi oleh masyarakat menengah ke bawah. Proses pembuatannya hanya menggunakan alat-alat sederhana.

Roti Maros dulu hanya berwarna putih kekuningan yang dibungkus dengan kertas koran. Namun, seiring berjalannya waktu, kini berkembang menjadi industri kerakyatan yang potensial.

Salah satu yang membedakan roti Maros dengan roti lain yaitu isiannya yakni selai srikaya yang biasanya diproduksi sendiri oleh para pemilik kedai. Selai srikaya itu berbahan dasar santan kental, tepung terigu, gula merah, gula pasir, kuning telur, vanili, dan daun pandan sebagai pewangi.

Roti Maros paling nikmat disajikan dalam keadaan hangat. Biasanya selai baru dibalurkan ketika ada pembeli, sehingga teksturnya terjaga.

Roti Maros sangat nikmat disantap dengan kopi atau teh hangat. Rasa selai srikaya menghasilkan cita rasa yang lezat dan lembut saat dikunyah.

9. Baje'

Baje merupakan makanan tradisional etnis Bugis, Makassar dan Mandar Sulawesi Selatan. Kue ini banyak dijual di pasar tradisional dan warung makan di Kabupaten Enrekang.

Penganan ini terbuat dari beras ketan yang dicampur santan dan gula merah. Beras ketan putih atau hitam direndam beberapa jam, dikukus hingga matang, kemudian dituangkan gula merah cair dan santan sewaktu dimasak.

Baje yang telah matang sering disajikan di atas daun pisang atau daun jagung sehingga wangi. Makanan manis ini sangat cocok dijadikan sebagai oleh-oleh karena tahan lama.

Kontributor : Lorensia Clara Tambing

Load More