SuaraSulsel.id - Peredaran uang palsu meningkat drastis jelang bulan ramadan. Bank Indonesia meminta masyarakat bisa mewaspadai hal tersebut.
Asisten Direktur Bank Indonesia Sulsel Albert Mario mengatakan, pihaknya menemukan ada 563 uang palsu yang beredar selama tahun 2022. Hasil temuan itu meningkat drastis dari bulan Januari ke Februari.
"Bulan Januari lalu ada 41 lembar, kemudian meningkat drastis di bulan Februari ke Maret. Tepatnya jelang bulan ramadan," ujar Albert, Selasa, 29 Maret 2022.
Albert mengatakan rata-rata uang palsu yang beredar adalah pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Peredaran uang itu berhasil digagalkan kemudian diserahkan ke kepolisian.
Namun, ia mengaku masyarakat saat ini sudah mulai paham, mana uang palsu dan yang asli. Albert meminta agar masyarakat mewaspadai oknum yang memanfaatkan momentum ramadan.
"Tapi saya lihat masyarakat sudah semakin paham soal mana uang rupiah dan mana uang palsu," tambahnya.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Sulsel Causa Iman Karana menambahkan pihaknya menyiapkan uang tunai Rp4,4 triliun untuk bulan ramadan dan lebaran 2022. Angka ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya, yang mencapai Rp4,28 triliun.
"Kenaikan sekitar 3,62 persen dari tahun sebelumnya. Tidak terlalu besar naiknya karena masyarakat banyak memilih transaksi non tunai," katanya.
Causa mengatakan penambahan uang dilakukan melihat kondisi perekonomian Sulsel saat ini mulai menggeliat. Mobilitas masyarakat juga semakin aktif.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan Selasa 29 Maret 2022
"Perekonomian kita mulai reborn. Makanya uang untuk kebutuhan masyarakat kita naikkan," jelasnya.
BI sendiri akan menyalurkan uang tunai terbanyak di Kabupaten Bulukumba Rp250 miliar, kemudian Parepare, Palopo dan Bone, masing-masing Rp200 miliar.
Ada 101 titik gerai penukaran yang akan dibuka. Tempatnya di 83 unit bank, 18 di bank indonesia melalui mobil kas keliling, dan 24 titik kantor pemerintahan.
"Tapi bagusnya masyarakat fokus ke transaksi non tunai. Apalagi kita masih di masa pandemi. Bagi THR lewat transfer saja, ini menjadi era baru. Kalau ditabung juga kan lebih awet. Kalau cash lebih boros, karena niat kita mau terus belanja.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan
-
PT Vale Tegaskan Tak Terlibat Rencana Markas TNI-AD di Tanamalia
-
Dasco Akan Tertibkan Yasika Aulia, Anak Anggota DPRD Sulsel yang Dijuluki 'Ratu Dapur' MBG
-
Usai Nikahi Korban Pemerkosaan, Bripda Fauzan Dipecat Sebagai Anggota Polri
-
Gubernur Sulsel Terima Penghargaan Indonesia's SDGs Action Awards 2025