SuaraSulsel.id - Ustadz Firanda Andirja dijadwalkan mengisi ceramah pada Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Wajo ke 623. Namun, agenda tersebut ditentang oleh sejumlah pihak.
Salah satunya, pengurus pondok pesantren As'adiyah, di Sengkang, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Isi ceramah Firanda dianggap kerap menimbulkan kontroversi.
"Firanda sebagai penceramah di sejumlah media kerap mengeluarkan pernyataan kontroversi dan kadang menimbulkan keresahan," kata Sekretaris pondok pesantren As'adiyah, Muhammad Hasbi Ghani, Jumat, 25 Maret 2022.
Hasbi mengatakan isi ceramah Firanda bisa saja menimbulkan keresahan antar umat beragama di Wajo. Padahal selama ini, mereka selalu hidup berdampingan secara rukun.
Ia pun meminta ke Bupati Wajo agar membatalkan jadwal ustadz Firanda sebagai penceramah. Mereka menegaskan menolak kedatangan ustadz tersebut.
Sejumlah pihak bahkan menggelar aksi unjuk rasa menolak kedatangan ulama Salafi itu.
"Ini untuk menjaga dan memelihara kehidupan beragama di Wajo agar tetap kondusif. Maka kami minta agar dibatalkan," tambahnya.
Firanda sendiri dijadwalkan hadir mengisi ceramah pada tabligh akbar di Masjid Agung Ummul pada 28 Maret 2022 mendatang. Tabligh akbar itu dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Wajo.
Bupati Wajo Amran Mahmud merespons keresahan tersebut. Ia menegaskan Firanda batal hadir sebagai penceramah di Wajo.
Baca Juga: Solar Langka, Petugas SPBU di Kabupaten Wajo Dianiaya Warga
"Malam ini kami bersama-sama MUI dan forkopimda di Wajo akan menentukan siapa yang akan menggantikan beliau," kata Amran.
Amran mengaku awalnya Firanda dijadwalkan mengisi ceramah di Masjid Agung. Sekaligus salat maghrib bersama yang akan dihadiri juga oleh Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman.
Firanda dipilih karena dia adalah putra Wajo. Orang tuanya berasal dari Sengkang.
Firanda pernah membawakan ceramah di Masjid Nabawi untuk para jemaah dan umrah. Latar belakang pendidikannya juga jadi pertimbangan.
Namun karena mendapat penolakan dari berbagai pihak, Firanda dipastikan akan diganti. Apalagi aspirasi penolakan dari warga sudah berjalan beberapa hari terakhir.
"Tidak ada sama sekali pikiran dari pemerintah untuk membuat gaduh," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Hoka Ori, Cushion Empuk Harga Jauh Lebih Miring
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Begini Cara FEB Unhas Dorong Pelaku UMKM Maros Lebih Adaptif dan Tahan Banting
-
5 Ide Liburan Keluarga Anti Bosan Dekat Makassar Sambut Akhir Tahun
-
WNA Asal Filipina Menyamar Sebagai Warga Negara Indonesia di Palu
-
Pelindo Regional 4 Siap Hadapi Lonjakan Arus Penumpang, Kapal, dan Barang
-
Hutan Lindung Tombolopao Gowa Gundul Diduga Akibat Ilegal Logging