Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Senin, 14 Maret 2022 | 14:37 WIB
Lagu-lagu lawas. [pixabay]

SuaraSulsel.id - Lagu nostalgia atau tembang kenangan tahun 80-an hingga 90-an berikut ini masih enak didengar hingga sekarang. Banyak yang beranggapan bawa tahun antara 80-an hingga 90-an merupakan periode emas industri musik di Indonesia, pada tahun tersebut pula banyak lagu-lagu berkuliatas yang dikeluarkan.

Tidak sedikit pula musisi-musisi baru Indonesia yang melantunkan ulang lagu nostalgia atau tembang kenangan, dengan alasan karena banyak penggemarnya. Berikut ini 10 lagu nostalgia atau tembang kenangan yang masih populer hingga sekarang:

1. Sandriwara Cinta

Ciptaan: Deddy Dores

Baca Juga: Rilis Tahun 2017 Lalu, Ini Lirik Lagu Dandelions yang Dinyanyikan Ruth B

Dipopulerkan oleh: Nike Ardilla 

Dirilis: Tahun 1995

Lirik :

Mengapa kau nyalakan api, cinta dihatiku

Membakar jiwa yang merana

Baca Juga: Lirik dan Chord Lagu Nasional Wajib Ibu Kita Kartini Karya W.R. Supratman

Kata manismu membuatku, yakin kepadamu

Hingga membuatku terlena…

Rindu padamu…. setiap hari

Bayang dirimu menggoda Jiwa

Mengapa kini kurasakan lain dihatiku

Kau diam dan acuh tak acuh…

Sering kau marah tanpa alasan

Membuatku curiga, terbukalah berterus terang

Apa maumu… katakan saja

Bila kau bosan, kau marah, kau benci katakan saja

Walau berat hatiku, melupakan dirimu

Jangan kau bersandiwara kepadaku

Bosan… mungkin itu sifatmu…

Benci… bila ingat dirimu

Bosan… terserah apa maumu…

Jalanku masih panjang….

2. Di sini di batas Kota Ini

Ciptaan: Zahir C Lubis

Dipopulerkan: Tommy J Pissa

Rilis: 1980

Lirik:

Di sini di batas kota ini

Ingin kutuliskan surat untukmu

Biar engkau mengerti perjalanan hidupku

Di dalam menggapai cita-cita

Rintangan yang datang silih berganti

Pedih, perih, mencekam menusuki

Aku mengharap selalu doa suci darimu

Duhai, kasih, tambatan hatiku

Kukenang lagi saat menjelang perpisahan

Kau menangis di pangkuanku

Begitu tulus akan cinta kasihku

Semakin pilu aku mengenangmu

Mungkinkah kau masih mengharapkanku?

Kini tubuhku penuh dengan luka

Gagal dan gagal lagi, apa yang aku cari?

Tangis pedih tersimpan dalam hati

Mungkinkah kau masih mengharapkanku?

Kini tubuhku penuh dengan luka

Aku mengharap selalu doa suci darimu

Duhai, kasih, tambatan hatiku

Kukenang lagi saat menjelang perpisahan

Kau menangis di pangkuanku

Begitu tulus akan cinta kasihku

Semakin pilu aku mengenangmu

Mungkinkah kau masih mengharapkanku?

Kini tubuhku penuh dengan luka

Gagal dan gagal lagi, apa yang aku cari?

Tangis pedih tersimpan dalam hati

Gagal dan gagal lagi, apa yang aku cari?

Tangis pedih tersimpan dalam hati

3. Yang Pertama Kali

Ciptaan: Pance Pondaag

Dipopulerkan: Ance dan pance

Rilis: Tahun 1986

Lirik:

Denyut jantung di dada

Berdebar tak menentu

Karena kehadiranmu

Diam-diam hatiku

Mengagumi dirimu

Bahkan menyayangimu

Untuk pertama kali

Itupun kuakui

Kau begitu berarti

Rasanya ingin selalu

Dekat-dekat dirimu

Tak ingin pisah lagi

Yang pertama di dalam hidup ini

Rindu dan sayang menyiksa diri

Yang pertama di dalam hidup iniKasih dan sayang menerpa diri

Terkadang tak sadar bibirku ini

Menyebut dan memanggil namamu sayang

Pertama kali di dalam hidupku ini

Menyayang dirimu

4. Tenda Biru

Ciptaan: Desi Ratnasari

Dipopulerkan: Desi Ratnasari

Rilis: 1996

Lirik:

Tak sengaja lewat depan rumahmu

Ku melihat ada tenda biru

Dihiasi indahnya janur kuning

Hati bertanya, "Pernikahan siapa?"

Tak percaya, tapi ini terjadi

Kau bersanding duduk di pelaminan

Air mata jatuh tak tertahankan

Kau khianati cinta suci ini

Tanpa undangan, diriku kau lupakan

Tanpa putusan, diriku kau tinggalkan

Tanpa bicara, kau buatku kecewa

Tanpa berdosa, kau buatku merana

Ku tak percaya, dirimu tegaNodai cinta, khianati cinta

Tak percaya, tapi ini terjadiKau bersanding duduk di pelaminan

Air mata jatuh tak tertahankan

Kau khianati cinta suci ini

Tanpa undangan, diriku kau lupakan

Tanpa putusan, diriku kau tinggalkan

Tanpa bicara, kau buatku kecewa

Tanpa berdosa, kau buatku merana

Ku tak percaya, dirimu tegaNodai cinta, khianati cinta

Tanpa undangan, diriku kau lupakan

Tanpa putusan, diriku kau tinggalkan

Tanpa bicara, kau buatku kecewa

Tanpa berdosa, kau buatku merana

Ku tak percaya, dirimu tega

Nodai cinta, khianati cinta

Ku tak percaya, dirimu tega

Nodai cinta, khianati cinta

5. Bunga Sedap Malam

Ciptaan: Rinto HarahapDipopulerkan: Iis SugiantoDirilis: Tahun 1981

Lirik: 

Hey mengapa hujan turun lagi

Sedang hari indah begini

Hey mengapa burung tak bernyanyi

Indah yang tercipta

Kini hilang sudah engkau berdusta

Memang aku bunga

Yang sedang bersemi

Tapi bukan bunga sedap malam

Cinta yang kau beri di hatiku sayang

Bukan cinta suci yang sejati

Bunga yang ku tanam dihatimu sayang

Bukan bunga hanya untuk dipetik layu

Bukannya bunga petik layu

Bukannya bunga harum layu

Bukannya bunga sedap malam

6. Katakan Sejujurnya

Ciptaan: Christine Panjaitan

Dipopulerkan: Christine Panjaitan

Rilis: Tahun 1987 

Lirik:

Kalau dulu kita tak bertemu

Takkan pernah ku rasakan artinya rindu

Kalau dulu kita tak kenal

Takkan pernah ku rasakan jatuh cinta

Kau berikan aku cinta dan semua yang terindah

Namun hanya sehari saja

Katakanlah.. katakana sejujurnya..

Apa mungkin kita bersatu

Kalau tak mungkin lagi hujan menyatukan hati kita

Untuk apa kau dan aku bersatu

Kalau tak mungkin lagi kita bercerita tentang cinta

Biarkanlah ku pergi jauh

Kalau memang hatimu tak sayang

Mengapa dulu kau kirim surat padaku

Sampul biru bertulis namaku

Serasa terbang seluruh jiwa ragaku

Namun apa yang terjadi kau hancurkan semua mimpi

Yang menyakitkan hati ini

Katakanlah.. katakana sejujurnya..

Apa mungkin kita bersatu

Kalau tak mungkin lagi hujan menyatukan hati kita

Untuk apa kau dan aku bersatu

Kalau tak mungkin lagi kita bercerita tentang cinta

Biarkanlah ku pergi jauh

7. Kau Tercipta Bukan Untukku

Ciptaan: Obbie Messakh

Dipopulerkan: Ratih Purwasih

Rilis: Tahun 1985

Lirik:

'Kan kubawa wajahmu, 'kan kubawa namamu

Ku ingin tidur dan bermimpi malam ini

Di sini, di kamar ini, sendiri melintas sepi

Kusut, masam rambut, dan gaun malam, ku tak peduli

Di sana, kau berdua

Di sini, aku yang sendiri

Di sana, kau tersenyum

Di sini, aku yang menangis

Jangankan untuk bertemu (bertemu)

Memandang pun saja sudah tak boleh (tak boleh)

Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu (bagai hari lalu)

Jangankan mengirim surat (mengirim surat)

Menitip salam pun sudah tak boleh (tak boleh)

Ternyata memang kau tercipta bukan untukku, ho-wo-oh

'Kan kusimpan wajahmu, 'kan kuukir namamu'

Kan kubuktikan kesetiaanku padamu

Biarlah di sini sendiri

Merajut hari-hari

Bukankah esok atau lusa?

Mati pun aku sendiri

Jangankan untuk bertemu, bertemu

Jangankan untuk bertemu, bertemu

Jangankan-Jangankan-

Jangankan untuk bertemu

Memandang pun saja sudah tak boleh (tak boleh)

Apalagi menyanyi bersama bagai hari lalu (bagai hari lalu)

Jangankan mengirim surat (mengirim surat)

Menitip salam pun sudah tak boleh (tak boleh)

Ternyata memang kau tercipta bukan untukku, ho-wo-oh

'Kan kusimpan wajahmu, 'kan kuukir namamu'

Kan kubuktikan kesetiaanku padamu

Biarlah di sini sendiri

Merajut hari-hari

Bukankah esok atau lusa?

Mati pun aku sendiri

Jangankan untuk bertemu, bertemu

Jangankan-Jangankan-Jangankan-

8. Rumah Kita

Ciptaan: Ian Antono

Dipopulerkan: God Bless

Rilis: Tahun 1988

Lirik:

Hanya bilik bambu tempat tinggal kita

Tanpa hiasan, tanpa lukisan

Beratap jerami, beralaskan tanah

Namun, semua ini punya kita

Memang semua ini milik kita sendiri

Hanya alang-alang pagar rumah kita

Tanpa anyelir, tanpa melati

Hanya bunga bakung tumbuh di halaman

Namun, semua itu punya kita

Memang semua itu milik kita

Haruskah kita beranjak ke kota

Yang penuh dengan tanya?

Lebih baik di siniRumah kita sendiri

Segala nikmat dan anugerah

Yang KuasaSemuanya ada di sini

Rumah kita

Lebih baik di sini

Rumah kita sendiri

Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa

Semuanya ada di sini

Rumah kita

Lebih baik di sini

Rumah kita sendiri

Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa

Semuanya ada di sini

Lebih baik di sini

Rumah kita sendiri

Segala nikmat dan anugerah Yang Kuasa

Semuanya ada di sini

Rumah kita

Rumah kita

9. Kemesraan

Ciptaan: Franky Sahilatua

Dipopulerkan: Iwan Fals

Rilis: Tahun 1988

Lirik:

Suatu hari

Dikala kita duduk ditepi pantai

Dan memandang ombak dilautan yang kian menepi

Burung camar terbang

Bermain diderunya air

Suara alam ini

Hangatkan jiwa kita

Sementara

Sinar surya perlahan mulai tenggelam

Suara gitarmu

Mengalunkan melodi tentang cinta

Ada hati

Membara erat bersatu

Getar seluruh jiwa

Tercurah saat itu

Kemesraan ini

Janganlah cepat berlalu

Kemesraan iniInginku kenang selalu

Hatiku damai

Jiwaku tentram di samping mu

Hatiku damaiJiwa ku tentram

Bersamamu

Sementara

Sinar surya perlahan mulai tenggelam

Suara gitarm

uMengalunkan melodi tentang cinta

Ada hatiMembara erat bersatu

Getar seluruh jiwa

Tercurah saat itu

Kemesraan ini

Janganlah cepat berlalu

Kemesraan iniInginku kenang selalu

Hatiku damai

Jiwaku tentram di samping mu

Hatiku damaiJiwa ku tentram

Bersamamu

Kemesraan iniJanganlah cepat berlalu

Kemesraan iniInginku kenang selalu

Hatiku damai

Jiwaku tentram di samping mu

Hatiku damai

Jiwa ku tentram

Bersamamu

10. Hati Yang Luka

Ciptaan: Obbie Messakh

Dipopulerkan: Betharia Sonata

Rilis: Tahun 1987

Lirik:

Berulang kali aku mencoba selalu untuk mengalah

Demi keutuhan kita berdua walau kadang sakitLihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu

Sering kau lakukan bila kau marah menutupi salahmu

Samakah aku bagai burung di sana yang dijual orang?

Hingga sesukamu kau lakukan itu, kau sakiti aku

Kalaulah memang kita berpisah, itu bukan suratan

Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta

Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku

Dulu segenggam emas kau pinang aku

Dulu bersumpah janji di depan saksi, uwo-uwo

Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta, uwo-uwo

Namun semua tinggal cerita hati yang luka

Kalaulah memang kita berpisah, itu bukan suratan

Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta

Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku

Dulu segenggam emas kau pinang aku

Dulu bersumpah janji di depan saksi, uwo-uwo

Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta, uwo-uwo

Namun semua tinggal cerita hati yang luka

Namun semua tinggal cerita hati yang luka

Demikianlah 10 lagu nostalgia atau tembang kenangan terpopuler hingga sekarang beserta liriknya.

Kontributor : Agung Kurniawan

Load More