SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo akan melantik Gubernur Sulawesi Selatan dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) serta Wakil Kepala Otorita IKN pada Kamis sore, 10 Maret 2022.
Adapun yang akan dilantik menjadi Gubernur Sulawesi Selatan Sisa Masa Jabatan Tahun 2022-2023 adalah Andi Sudirman Sulaiman.
Andi Sudirman Sulaiman akan tercatat sebagai kepala daerah atau gubernur termuda di Indonesia. Usianya baru 38 tahun.
Sudirman akan dilantik menjadi Gubernur definitif pada Kamis, 10 Maret 2022. Rencananya, Presiden RI Joko Widodo akan melantik Sudirman di istana negara pada pukul 15.00 WIB.
Untuk posisi Kepala Otorita IKN akan dijabat oleh Bambang Susantono, dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN.
Hal ini disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta pada Kamis pagi (10/3).
“Kamis sore pukul 15.00 WIB di Istana Negara, Presiden akan melantik Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. Kemudian untuk posisi Kepala Otorita IKN dijabat oleh Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN,” ucap Heru.
Heru juga menyampaikan bahwa acara pelantikan ketiga pejabat negara tersebut akan disiarkan secara langsung oleh Sekretariat Presiden lewat kanal Youtube Sekretariat Presiden.
“Tentunya acara pelantikan tersebut akan disiarkan secara live streaming oleh akun YouTube Sekretariat Presiden mulai pukul 14.45 WIB dengan diawali terlebih dahulu prosesi pelantikan Gubernur Sulawesi Selatan,” ucap Heru.
Baca Juga: Jokowi Akan Lantik Sosok Ini Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara Hari Ini
Ketika Andi Sudirman Sulaiman Minta Ampun
Andi Sudirman Sulaiman beberapa kali mengucap istighfar. Saat ditelpon oleh Dirjen Dalam Negeri, Akmal Malik pada 28 Februari lalu. Ia diperintahkan mengambil alih pemerintahan di Sulawesi Selatan mulai saat itu.
"Saya bilang Innalillahi. Luar biasa ini cobaan, bukan pekerjaan mudah," ujar Sudirman.
Ia mengaku berat badannya bahkan sempat turun hingga tujuh kilogram. Tugasnya sangat berat, kata Sudirman. Bukan karena pekerjaannya saja, tapi nasib 9 juta warga Sulsel dipikirkannya setiap saat.
Menurutnya, selama menjadi pelaksana tugas adalah ujian. Ia harus ikut sistem pemerintahan. Sangat berbeda dengan sistem di perusahaan.
Namun, balik lagi. Ia harus belajar beradaptasi. Termasuk memastikan pelayanan publik dan pemerintahan tetap jalan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Rp100 Ribu per Tabung! Untung Besar Pengoplos Gas Subsidi di Gowa
-
Cek Fakta: Viral Beras SPHP Meledak Saat Dimasak, Benarkah Plastik?
-
'Saat Pandemi Kami Hampir Mati, Sekarang Dimatikan Birokrasi': 8 Tuntutan Nakes Sulsel
-
Siapa Layak Pimpin Unhas? UGM Uji Kemampuan 6 Bakal Calon Rektor
-
Aplikasi Ini Bikin Warga Sulsel Lebih Mudah Akses Produk Hukum?