Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 10 Maret 2022 | 09:51 WIB
Foto pelantikan Andi Sudirman Sulaiman sebagai Wakil Gubernur Sulsel pada tahun 2018 di Istana Presiden Jakarta kembali viral di media sosial. Netizen menyangka foto ini pelantikan sebagai Gubernur Sulsel [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Presiden Joko Widodo akan melantik Gubernur Sulawesi Selatan dan Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) serta Wakil Kepala Otorita IKN pada Kamis sore, 10 Maret 2022.

Adapun yang akan dilantik menjadi Gubernur Sulawesi Selatan Sisa Masa Jabatan Tahun 2022-2023 adalah Andi Sudirman Sulaiman.

Andi Sudirman Sulaiman akan tercatat sebagai kepala daerah atau gubernur termuda di Indonesia. Usianya baru 38 tahun.

Sudirman akan dilantik menjadi Gubernur definitif pada Kamis, 10 Maret 2022. Rencananya, Presiden RI Joko Widodo akan melantik Sudirman di istana negara pada pukul 15.00 WIB.

Baca Juga: Jokowi Akan Lantik Sosok Ini Jadi Kepala Otorita IKN Nusantara Hari Ini

Untuk posisi Kepala Otorita IKN akan dijabat oleh Bambang Susantono, dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN.

Hal ini disampaikan Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono di Jakarta pada Kamis pagi (10/3).

“Kamis sore pukul 15.00 WIB di Istana Negara, Presiden akan melantik Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur Sulawesi Selatan. Kemudian untuk posisi Kepala Otorita IKN dijabat oleh Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe sebagai Wakil Kepala Otorita IKN,” ucap Heru.

Heru juga menyampaikan bahwa acara pelantikan ketiga pejabat negara tersebut akan disiarkan secara langsung oleh Sekretariat Presiden lewat kanal Youtube Sekretariat Presiden.

“Tentunya acara pelantikan tersebut akan disiarkan secara live streaming oleh akun YouTube Sekretariat Presiden mulai pukul 14.45 WIB dengan diawali terlebih dahulu prosesi pelantikan Gubernur Sulawesi Selatan,” ucap Heru.

Baca Juga: Dilantik Presiden Jokowi Besok, Andi Sudirman Sulaiman Akan Jadi Gubernur Termuda di Indonesia

Ketika Andi Sudirman Sulaiman Minta Ampun

Andi Sudirman Sulaiman beberapa kali mengucap istighfar. Saat ditelpon oleh Dirjen Dalam Negeri, Akmal Malik pada 28 Februari lalu. Ia diperintahkan mengambil alih pemerintahan di Sulawesi Selatan mulai saat itu.

"Saya bilang Innalillahi. Luar biasa ini cobaan, bukan pekerjaan mudah," ujar Sudirman.

Ia mengaku berat badannya bahkan sempat turun hingga tujuh kilogram. Tugasnya sangat berat, kata Sudirman. Bukan karena pekerjaannya saja, tapi nasib 9 juta warga Sulsel dipikirkannya setiap saat.

Menurutnya, selama menjadi pelaksana tugas adalah ujian. Ia harus ikut sistem pemerintahan. Sangat berbeda dengan sistem di perusahaan.

Namun, balik lagi. Ia harus belajar beradaptasi. Termasuk memastikan pelayanan publik dan pemerintahan tetap jalan.

Ia melihat saat ini terlalu banyak kebijakan yang ancamannya selalu berujung pidana. Makanya, sulit untuk berinovasi.

"Kebijakan harusnya tidak boleh kena pidana. Saya misal buat kebijakan, tanda tangan dan sebagainya, gak boleh dipidanakan. Gak boleh harusnya. Tidak boleh ada ancaman pidana untuk itu," tegasnya.

Menurutnya, walaupun pada ujungnya mengakibatkan kerugian negara, ancaman pidana sebenarnya bukanlah solusi.

Kebijakan yang dibuat daerah bisa saja digugat secara perdata. Asalkan, hasil dari kebijakan itu tidak lari ke kantong pribadi.

Ia menganalogikan pemerintahan dengan memanjat pohon. Semisal, daerah ingin berinovasi, namun karena terlalu takut dengan ancaman pidana, jadinya hanya diam. Daerah itu tidak berkembang.

"Kalau misal lagi manjat terus jatuh, harusnya gak bisa langsung dikubur dong. Karena dia manjat konsekuensinya naik ke atas, turun karena salah pijak. Jatuh aja. Jangan dikubur," ujarnya.

Di sisa waktu masa tugasnya, ia berharap seluruh janji politiknya bisa tuntas. Ia memohon doa dan dukungan dari semua pihak untuk kemajuan Sulawesi Selatan.

Load More