SuaraSulsel.id - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Wandy Tuturoong menegaskan, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur menguatkan komitmen Indonesia terhadap inklusifitas dan toleransi.
"Pemindahan IKN ke wilayah Kaltim sudah sangat tepat. Mengingat keberagaman di sana sudah sejak lama terjadi. Artinya wilayah ini adalah showcase yang natural," tegas Wandy saat ditemui di ruang kedeputian IV KSP gedung Bina Graha Jakarta, Kamis (10/2).
Wandy mengungkapkan, berdasarkan dokumen kajian pemindahan IKN dari aspek sosial budaya yang dilakukan Bappenas pada 2019, komposisi penduduk di Kaltim memang cukup beragam.
Pria yang akrab disapa Binyo ini menyebut, 30,2 persen atau 1,356,504 jiwa merupakan warga suku Jawa. (30.2%). Diikuti Bugis 924,236 jiwa (20.6%), Banjar 557,953 jiwa (12.4%), Dayak 417,006 jiwa (9.3%) dan Kutai 346,084 jiwa (7.7%).
Baca Juga: Bangun Pusat Suaka Orang Utan Dekat IKN, Adik Prabowo: Bakal Jadi Tempat Kebanggaan Bangsa Indonesia
"Jika melihat data itu, tantangan utama adalah bagaimana merawat keberagaman dan menjaga nilai-nilai toleransi dan etika publik. Nah tantangan itulah yang akan dijawab dengan pemindahan IKN," jelas Wandy.
Alumnus Fisip Unas Jakarta Angkatan 1990 ini juga memastikan, selain tata sosial dan toleran, pemindahan IKN akan menjadi showcase dalam transformasi lingkungan, kemajuan teknologi, serta pelayanan publik termasuk kesehatan dan pendidikan berkualitas.
"Mumpung kita membangun dari nol di IKN, jadi jangan tanggung-tanggung. Semua gagasan terbaik harus diwujudkan, dan semua tantangan besar menjadi negara maju harus diantisipasi," ucap Wandy dengan penuh optimistis.
Sebelumnya, pada agenda Mandiri Investment Forum 2022, Rabu (9/2), Presiden Joko Widodo menyampaikan, program pembangunan ibu kota negara di Kalimantan Timur bagian penting dari berbagai tranformasi.
IKN Nusantara akan menjadi showcase transformasi di bidang lingkungan, cara kerja, basis ekonomi, teknologi, termasuk pelayanan kesehatan dan pendidikan yang berkualitas, serta tata sosial yang toleran dan menjunjung tinggi etika publik.
Baca Juga: Dituduh Dapat Proyek Ibu Kota Negara, Hashim Djojohadikusumo: Ini Kebohongan Besar Sekali
Berita Terkait
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan
-
20 Orang Jaga Sapi Kurban Presiden Prabowo! Ini Alasan Juventus Jadi Pilihan Istimewa