SuaraSulsel.id - Tujuh warga Sulawesi Selatan terkonfirmasi positif Covid-19 varian Omicron. Penularannya disebut ada yang berasal dari Afrika.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Pemprov Sulsel, Husni Thamrin. Ia mengatakan pihaknya menerima hasil pemeriksaan dari Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Kesehatan terhadap tujuh orang itu, Selasa, 8 Februari 2022.
Kata Husni, tujuh orang itu tersebar di beberapa daerah. Satu di Takalar, satu di Luwu, dua di Soppeng, satu di Barru, satu di Makassar, dan satu di Jeneponto.
"Dari tujuh orang itu, ada satu orang Sidoarjo, tapi lagi di Makassar," ujar Husni.
Baca Juga: Fakta Pasien Omicron yang Bikin Tidak Panik: Gejala Ringan dan Masa Rawat Singkat
Ia mengatakan penularan diketahui dari riwayat perjalanan pasien. Seperti yang terjadi di Luwu, penularannya berasal dari Afrika.
Saat pertama kali diswab, pasien berinisial AC itu dinyatakan negatif. Namun, sesampainya di Luwu, ia mengalami batuk dan demam.
Husni kemudian memerintahkan agar pasien diswab ulang dan sampelnya dikirim ke Jakarta. Hasilnya diketahui positif Covid-19 varian Omicron, hari ini.
"Dan ternyata betul, hasilnya keluar dan dinyatakan positif. Tim kami sementara melakukan tracing kepada semua orang yang pernah kontak dengan dia untuk menghindari penularan," tambahnya.
Bahkan dari tujuh pasien Omicron ini, ada bayi yang baru berusia 4 dan 5 tahun. Mereka terkonfirmasi positif Covid sejak bulan Desember 2021.
Baca Juga: Lengkap Aturan PPKM Level 3 Bandung Raya Februari 2022, 25 Persen Karyawan Masuk Kantor, Sisanya WFH
Penularan lain, kata Husni, berasal dari pulau Jawa. Ada pekerja asal Sidoarjo yang sedang berada di Makassar juga dinyatakan positif.
Ada pula pasien asal Jeneponto yang baru pulang dari Jakarta juga dinyatakan positif. Saat ini mereka sudah dijemput Tim Satgas Covid-19 untuk menjalani isolasi mandiri di rumah sakit.
Husni mengatakan penularan Omicron lebih cepat dari varian Covid-19 lainnya. Namun, gejalanya lebih ringan.
Gejalanya sama seperti flu biasa. Namun disertai dengan tenggorokan gatal, lesu, dan batuk.
"Ini gejala umum. Saya minta agar masyarakat yang mengalami gejala seperti ini bisa diswab untuk menekan penularan. Karena Omicron memang cukup cepat," katanya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Janji Manis Hilirisasi, Pahitnya Realita Warga Bantaeng Terpapar Polusi Tanpa Solusi
-
Ulasan Buku 'Burung Beo yang Setia', Menjalin Persahabatan Bersama Hewan
-
18 Ribu Lebih Debitur Nikmati KUR BRI di Sulawesi Selatan
-
Komisi III DPR Minta Polri Selesaikan Dugaan Intimidasi Wartawan oleh Kapolda Sulsel Irjen Andi Rian
-
422 Desa dan Kelurahan di Sulawesi Selatan Belum Dapat Akses Internet
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
-
Neta Hentikan Produksi Mobil Listrik Akibat Penjualan Anjlok
-
Saldo Pelaku UMKM dari QRIS Nggak Bisa Cair, Begini Respon Menteri UMKM
-
Tiket Kereta Api untuk Libur Nataru Mulai Bisa Dipesan Hari Ini
Terkini
-
Ditangkap di Makassar! Remaja Penikam ODGJ di Pangkep Tak Berkutik
-
Dewan Pers Apresiasi Komitmen BRI Tingkatkan Kompetensi Jurnalis
-
Praktik Prostitusi Online di Pangkep Terbongkar
-
Ketum Dewan Korpri Prof Zudan Tinjau Lokasi Tiga Cabang Lomba MTQ Korpri VII
-
Terdakwa Penimbun Istri di Makassar Divonis Seumur Hidup