SuaraSulsel.id - Toleransi antar umat beragama yang begitu kuat terlihat di Kabupaten Tana Toraja. Daerah yang terkenal dengan wisata adatnya ini masih sangat menjunjung tinggi soal nilai keberagaman.
Hal tersebut terlihat pada pentahbisan atau peresmian gereja katolik di Kecamatan Rantetayo, Tana Toraja. Umat islam disana menyumbangkan dua ekor kambing untuk umat gereja.
Kambing itu diletakkan di dalam kandang persegi empat yang sudah didekorasi sedemikian rupa. Sehingga terlihat menarik. Beberapa aksesoris dan ornamen ukiran khas Toraja juga menghiasi.
Tepat di atas kepala kambing tertulis "ummat islam se kecamatan Rantetayo". Padahal, pada umumnya upacara pentahbisan gereja hanya ada babi.
Baca Juga: Saling Menjunjung Sikap Toleransi, Tiga Artis Mualaf Rayakan Imlek
Babi itu sebagai bentuk persembahan umat gereja. Nantinya, babi tersebut akan dilelang, lalu hasilnya disumbangkan ke gereja.
Namun, suasana pentahbisan pada Rabu, 2 Februari 2022 di Tana Toraja berbeda. Ada dua ekor kambing yang disumbangkan oleh umat Islam yang tinggal di sekitar gereja tersebut.
Foto-foto kambing ini viral di media sosial. Hal tersebut disambut bahagia oleh pihak gereja dan masyarakat di sana.
Bahkan mereka mengklaim pentahbisan gereja kali ini yang paling meriah di Sulawesi Selatan.
Warganet juga mengungkapkan kebahagiaannya. Mereka menuliskan, jika ingin belajar soal toleransi maka wajib berkunjung ke Toraja.
Baca Juga: Kekurangan Chip Semikonduktor Diprediksi Bertahan Sampai 2022
"Subhanallah, patut dicontoh. Toleransi yang baik dan sangat kuat memang ada di Toraja," tulis akun Nurlianti.
Salah satu tokoh Toraja Yustinus mengatakan masyarakat di Tana Toraja sudah hidup berdampingan sejak lama. Pantang hukumnya untuk ribut apalagi soal agama.
Bahkan gereja yang baru ditahbiskan ini berhadapan langsung dengan masjid. Ia mengaku masyarakat di daerah tersebut selalu hidup rukun tanpa memandang agama.
"Seperti pada pentahbisan gereja, kawan kita dari umat muslim tidak dengan maksud pemujaan kepada leluhur. Mereka juga sama sekali tidak me-kristenkan diri, tetapi dari lubuk hati mereka yang tulus ikhlas menunjukkan rasa toleransi dan solidaritas dengan apa yang mereka miliki," ujarnya, Kamis, 3 Februari.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Ibadah Terganggu, Umat Buddha Cetya Mengadu ke DPRD DKI, Begini Jalan Tengahnya
-
Jelang Pilpres AS, Akankah Krisis Gaza Ubah Peta Suara Pemilih Muslim?
-
Detik-Detik Amanda Manopo Hentikan Aktivitas saat Azan, Netizen: Toleransinya Luar Biasa
-
Jordi Onsu Ungkap Pengalaman Ikut Tafakur meski Bukan Umat Muslim: Biar Batin Gue Tenang
-
Pemerintahan Prabowo Diminta Tinjau Aturan yang Bertentangan dengan Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Terungkap! Sanksi Dosen Pelaku Pelecehan Seksual di Unhas Tidak Berat
-
Daftar Pemain PSM Makassar Dipanggil PSSI untuk Piala AFF 2024
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik