Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 24 Januari 2022 | 16:42 WIB
Ilustrasi: Tim Peduli Kemanusiaan Kabupaten Yalimo (TPKY) tolak diberikan vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Yalimo, Papua, Rabu (15/12/2021). (Sumber Foto: Juru bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom)

SuaraSulsel.id - Program vaksinasi anak di Kota Parepare mendapat penolakan dari sejumlah warga. Warga mengaku trauma, setelah vaksinasi beberapa anak mengalami sakit.

Mengutip terkini.id -- jaringan Suara.com, warga yang menolak vaksinasi berunjuk rasa di Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan di Kota Parepare. Menolak vaksinasi anak.

Warga menilai vaksinasi anak tidak aman.

“Kami menolak pelaksanaan vaksinasi anak. Jika di daerah lain vaksinasi anak sudah dilakukan, kami minta di Kota Parepare tidak dilakukan,” kata peserta unjuk rasa, Syaifuddin, Senin 24 Januari 2022.

Baca Juga: Pemkot Medan Diminta Gencarkan Sosialiasi Vaksinasi Anak

Lili, warga lain yang ikut unjuk rasa mengaku, anaknya lemas hingga demam usai divaksinasi.

Lili mengaku trauma karena efek vaksin yang dialami anaknya.

“Anak saya 2-3 menit setelah divaksin langsung jatuh dan lemas di Puskesmas Lumpue. Saya bawa pulang mengalami demam tinggi, makanya untuk anak saya yang usia 7 tahun saya tidak izinkan. Saya trauma,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Parepare Arifuddin Idris mengaku pihaknya tidak memaksa siswa untuk vaksinasi COVID-19.

Namun anak yang tidak pernah ikut vaksinasi bakal menghadapi konsekuensi tertentu.

Baca Juga: Januari Ditarget Selesai, 81 Persen Anak Usia 6-11 Tahun di DIY Telah Divaksin

“Jika memang ada orang tua siswa yang tidak mau anaknya divaksin, kita tidak memaksa. Tapi mereka tetap akan mengikuti pembelajaran secara daring,” kata Arifuddin saat menemui peserta unjuk rasa

Aksi unjuk rasa berlanjut di Kantor Wali Kota Parepare. Pengunjuk rasa diterima oleh Sekda Kota Parepare Iwan Asaad.

“Aspirasi sudah kami terima dan akan kami sampaikan ke Forkopimda,” kata Iwan.

Load More