SuaraSulsel.id - Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin di kawasan Bengo-Bengo, Kabupaten Maros, memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan.
Selama ini Hutan Pendidikan telah digunakan sebagai lokasi kegiatan pendidikan dan penelitian oleh sivitas akademika Unhas. Juga peneliti dari berbagai wilayah. Dari dalam maupun luar negeri.
Potensi ekonomi Hutan Pendidikan Unhas dapat dikembangkan berbasis masyarakat. Sehingga keberadaannya tidak hanya mendukung kepentingan Unhas.
Namun juga bagi masyarakat di sekitar hutan. Salah satu potensi tersebut adalah gula aren yang telah dikelola oleh masyarakat setempat secara turun temurun. Sebagai salah satu sumber penghasilan.
Di lokasi Laboratorium Konservasi Hutan dan Laboratorium DAS, banyak terdapat pohon aren. Beserta anakan yang tumbuh alami dan melimpah.
Hal ini perlu diinventarisir untuk mengetahui cadangan pohon aren yang akan disadap dalam kurun waktu tertentu. Sehingga keberlanjutan produksinya dapat diperkirakan.
Sebagai langkah awal pengembangan potensi gula aren ini, Dekan Fakultas Kehutanan Unhas A. Mujetahid dan salah seorang dosen Fakultas Kehutanan Syahidah, melakukan observasi ke lokasi pengolahan gula aren. Dilakukan oleh masyarakat di areal Hutan Pendidikan Unhas.
Kegiatan yang dilaksanakan pada Minggu (16/1) lalu ini turut didampingi jajaran pengelola Hutan Pendidikan Unhas.
Berdasarkan hasil peninjauan, masyarakat setempat mengolah atau memasak nira aren dengan menggunakan kayu bakar kurang lebih 3-4 batang kayu berdiameter 6-12 cm yang diperoleh dari sekitar tempat pengolahan.
Baca Juga: Hotel Unhas Delapan Lantai Akan Beroperasi Tahun Ini
Kelemahan dari proses memasak gula aren dengan kayu bakar adalah waktu yang relatif lama. Untuk menghasilkan 30 liter nira membutuhkan waktu sekitar 8 hingga 9 jam.
Di Hutan Pendidikan Unhas terbagi atas 9 kelompok penyadap yang beranggotakan rata-rata 2 orang/kelompok. Masing-masing memproduksi gula aren sebesar 5,6 - 9,6 Kg/hari atau 168 - 288 kg/bulan/kelompok.
Dengan demikian, potensi gula aren dalam satu bulan oleh 9 kelompok adalah sekitar 1,5 - 2,5 ton/bulan. Harga gula aren saat ini adalah Rp30.000,-/kg, sehingga potensi penghasilan masyarakat dalam sebulan adalah Rp45.360.000, sampai Rp77.760.000,-.
“Perlu inovasi bahan bakar pengolahan gula aren dengan memanfaatkan biogas. Melihat kondisi selama ini, dimana masyarakat melepasliarkan ternaknya di kawasan Hutan Pendidikan, sehingga ternak bisa merusak tanaman dan memakan anakan/permudaan pohon aren. Hal ini merugikan keberlanjutan pengelolaan aren dan juga mengancam kelestarian tanaman di Hutan Pendidikan," jelas Syahidah.
Pembentukan suatu kompleks terpadu antara kandang ternak dengan pengolahan gula aren sangat dibutuhkan dan harus segera diwujudkan. Karena kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai biogas. Hal ini didukung oleh potensi hijauan sebagai pakan ternak yang cukup banyak.
Di sisi lain, sapi yang dikandangkan dapat digemukkan sehingga akan memiliki nilai jual lebih. Kegiatan lain yang dapat diintegrasikan dalam rencana kompleks terpadu tersebut adalah pemeliharaan lebah madu, dimana bunga aren dan beberapa tanaman lainnya dapat menjadi pakan bagi lebah madu tersebut. .
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Cinta Segitiga Anti Mainstream: Pria Ini Nikahi Cinta Pertama & Pilihan Keluarga dalam Waktu 48 Jam
-
TBC di Sulbar: 57,3 Persen Kasus Ditemukan
-
Biaya Haji Dikorupsi? Kemenag Sulut Buka Suara Usai Dilaporkan ke Polisi
-
Akhirnya! Jalan Hertasning-Aroepala Makassar Siap Dibeton dan Diaspal
-
Cara Menukar Uang Baru Bank Indonesia Lewat Aplikasi PINTAR