Kata dia, di dunia ini ada tujuh jenis penyu dan sebagian berada di Indonesia. Penyu hijau yang umumnya memiliki ciri khas dengan warna kuning kehijauan.
"Usianya bisa sampai 100 tahun, jadi memang populasinya tersebar di perairan tropis dan subtropis. Jadi kebanyakan di sekitar Spermonde begitu. Termasuk di Taman Nasional Taka Bonerate," tutur Thomas.
"Setelah statusnya terancam punah memang dia dilindungi Undang-Undang Nomor 5 90 tentang Konservasi Keragaman Hayati dan Ekosistem. Di situ dijelaskan di Pasal 40 dan 41 ayat 1, 2. Dan Pasal 33 itu memang dilarang memiliki, memelihara apalagi memperdagangkan. Itu sudah melanggar," tambah Thomas.
Untuk itu, kata dia, upaya yang dilakukan pihaknya agar penyu tersebut tidak punah adalah dengan memberikan informasi kepada masyarakat yang berada di sekitar pesisir pantai. Mulai dari Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat hingga Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan untuk menghindari mengkomsumsi daging penyu karena hal itu merupakan pelanggaran.
"Itu adalah pelanggaran. Jadi kita berusaha dengan persuasif supaya warga kita sadar peraturan dan hukum supaya tidak mengkomsumsi penyu ini," katanya.
Dosen dan Peneliti Kelautan Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Syafyudin Yusuf menerangkan dalam kasus ini ia belum dapat mempredisi berapa jumlah jenis penyu yang diperjualbelikan pelaku. Sebab, penyu-penyu yang didapatkan tersebut telah terburai.
Tetapi dari hasil identifikasimya, kata Syafyudin, penyu yang diperjualbelikan tersebut adalah penyu hijau atau Chelonia Mydas. Hal ini dikatahui berdasarkan dari karakteristik pada bagian kapas penyu itu.
"Jadi daging dorsal dan daging abdomennya itu menunjukkan bahwa ini adalah penyu hijau. Karena kami melihat dari karakteristik dari belahan-belahannya itu menunjukan itu," beber Syafyudin.
Untuk populasi, kata dia, penyu hijau ini memang cukup banyak peredarannya. Apalagi jika dalam wilayah konservasi Taman Wisata Perairan (TWP) Kapoposang yang terdiri dari Pulau Gondong Bali, Kabupaten Pangkep dan seterusnya.
Baca Juga: Kompol Sapari Jabat Komandan Batalyon A Pelopor Sat Brimob Polda Sulsel
Hal ini dikarenakan dia menilai bahwa wilayah tersebut jarang diganggu karena terlindungi oleh peraturan. Berbeda dengan wilayah-wilayah yang berada di luar, yang mungkin saja terjadi penangkapan karena tidak adanya pengawasan yang melekat. Seperti di wilayah Taman Nasional.
"Di Taman Nasional ini cepat reaksinya karena ada memang petugas di dalamnya," ujar dia.
Meski begitu, Syafyudin mengaku bahwa saat ini populasi penyu hijau memang telah berkurang. Kata dia, dari 100 telur penyu hijau kemungkinan yang dapat bertahan hingga dewasa hanya dua saja.
"Populasinya memang sangat kurang. Apalagi kalau ditangkap seperti ini dengan melihat karapasnya seperti itu umurnya sekitar 50 sampai 60 tahun. Umurnya sangat panjang dan daya reproduksinya sangat kurang itu menyebabkan kita harus melindungi spesies ini," katanya.
Kontributor : Muhammad Aidil
Berita Terkait
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
BRI Dukung UMKM Aiko Maju Jadi Pemasok Program MBG di Sitaro
-
Dewan Pers: Kekerasan Terhadap Jurnalis Meningkat
-
Ekspresi Bahagia Ribuan PPPK Pemprov Sulsel Terima SK
-
Kasus 5 Pekerja Jatuh di Jembatan Tarailu, Disnaker Sulbar: Pasti Ada Sanksi
-
BRI Bukukan Laba Rp26,53 Triliun di Tengah Tantangan, Terus Berdayakan UMKM