Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Senin, 03 Januari 2022 | 10:05 WIB
Warga mendatangi rumah korban penyerangan Fahri Basalamah (52 tahun). Warga Kelurahan Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo [gopos.id]

SuaraSulsel.id - Tragedi berdarah kembali terjadi di Kota Gorontalo, Minggu 2 Januari 2022. Fahri Basalamah (52 tahun), warga Kelurahan Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo mengalami luka di bagian leher. Karena dianiaya oleh rekannya menggunakan pisau.

Mengutip gopos.id -- jaringan Suara.com, peristiwa berdarah itu terjadi pukul 18.00 Wita. Usai warga melaksanakan salat Magrib.

Saat itu, Fahri sedang bersiap untuk menghadiri undangan doa untuk almarhum tetangganya.

Beberapa saat kemudian datang pelaku menemui Fahri. Keduanya berpapasan di depan pintu dapur rumah.

Baca Juga: Memajukan Perekonomian Gorontalo Dengan QRIS

Tak lama setelah bertemu, pelaku langsung menyerang korban menggunakan pisau cutter di bagian leher.

Usai melakukan aksinya itu, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi.

“Awalnya saya kira mereka hanya bercanda, tapi ternyata pelaku menganiaya suami saya,” ujar Ani, istri korban.

Saat kejadian di dalam rumah hanya ada korban dan istrinya. Ani seketika dibuat kaget saat melihat leher sang suaminya sudah berdarah.

Ia pun meminta pertolongan tetangga dan warga sekitar. Warga pun segera melarikan Fahri ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan Sopir GrabCar Ke Penumpang Wanita Di Tambora Berakhir Damai

Pelaku Ditemukan Meninggal

Terduga pelaku penganiayaan terhadap Fahri Basalamah (52) warga Kelurahan Tanggikiki, Kecamatan Sipatana, Kota Gorontalo berhasil ditemukan, Senin (3/1/2022) dini hari.

Namun terduga pelaku berinisial IA tersebut ditemukan dalam kondisi tak bernyawa lagi. Pemuda 25 tahun itu ditemukan dalam keadaan gantung diri di Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo.

IA ditemukan dalam keadaan gantung diri oleh warga Kelurahan Dulomo Selatan di sebuah kandang ternak.

Lokasinya tidak jauh dari kantor Dinas Sosial Provinsi Gorontalo. Diduga IA gantung diri lantaran mengalami gangguan kejiwaan atau depresi.

Warga lalu menghubungi pihak keluarga IA untuk datang ke lokasi. Setelah memastikan orang yang gantung diri adalah IA. Pihak keluarga lalu menghubungi polisi.

Tidak lama berselang, personel Polres Gorontalo Kota dan Polsek Kota Utara tiba di lokasi kejadian. Jasad IA selanjutnya dievakuasi ke Rumah Sakit Aloei Saboe (RSAS) Kota Gorontalo.

Setelah dilakukan identifikasi dan pemeriksaan, jasad IA dibawa ke rumah keluarganya di Kelurahan Dulomo Selatan, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo untuk disemayamkan dan dimakamkan.

Catatan Redaksi:

Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di Puskesmas atau Rumah sakit terdekat.

Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email janganbunuhdiri@yahoo.com dan telepon di 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes di 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.

Load More