SuaraSulsel.id - PT PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Mamuju Provinsi Sulawesi Barat siap membangun jaringan listrik berkapasitas 10 Mega Watt (MW) guna mendukung kebutuhan akan listrik masyarakat di Pulau Karampuang.
"Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan Pemprov Sulbar dan Universitas Hasanuddin Makassar, disepakati pembangunan jaringan listrik berkekuatan 10 MW yang dapat melayani 5.800 pelanggan hingga 10 tahun ke depan," kata Manager PLN UP3 Mamuju, Didik Krismanto, Rabu 22 Desember 2021.
Hal itu disampaikan Didik Krismanto, saat presentasi pemaparan hasil akhir "feasibility study" atau studi kelayakan yang telah dilakukan Tim Puslantek-COT Fakultas Teknis Universitas Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kami siap mendukung kebijakan Pemprov Sulbar. Nanti kita juga akan menunggu pola kerja sama seperti apa yang akan diterapkan. Tentunya harus sesuai regulasi izin wilayah usaha yang secara aturan telah ditetapkan sebelumnya," tambah Didik Krismanto.
Sementara, Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar menyampaikan bahwa Pemprov Sulbar saat ini sedang melakukan pengkajian bersama Tim Puslantek-COT Fakultas Teknis Universitas Hasanuddin, terkait peningkatan kapasitas daya saing perekonomian masyarakat di daerah itu.
Salah satunya kata Ali Baal Masdar, melalui pembangunan Infrastruktur sumber daya tenaga listrik yang akan ditujukan bagi masyarakat Pulau Karampuang di Kabupaten Mamuju.
"Rapat kali ini membahas perencanaan pembangunan jaringan listrik Pulau Karampuang, yang membutuhkan dana Rp5 sampai Rp7 miliar," kata Ali Baal Masdar.
"Diharapkan tercipta kolaborasi antara Pemprov Sulbar dan Pemkab Mamuju. Dari pihak PLN akan menanggung jaringan listrik, Pemkab Mamuju bertanggungjawab pada pembebasan lahan 4x4 Meter di dua titik dan Pemprov Sulbar fokus pada pembangunan tower listriknya,"tambahnya.
Gubernur menyampaikan, sebelumnya Pulau Karampuang telah memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS), dan telah memenuhi kebutuhan listrik masyarakat Karampuang dan sekitarnya.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Sulawesi Barat Rabu 22 Desember 2021
Namun lanjutnya, kebutuhan masyarakat Karampuang dinilai belum memadai, ditambah komponen peralatan dari pembangkit PLTS itu sendiri mulai mengalami penurunan kapasitas.
"Sehingga saat ini masyarakat yang ada di sana (Pulau Karampuang) tidak dapat menikmati sumber daya listrik yang memadai," tuturnya.
"Kita target pembangunan ini dimulai pada 2022 dan akan terus lanjut hingga 2023. Kalau masih belum selesai, kita lanjutkan lagi pada 2024. Diharapkan pembangunan ini akan terus berlanjut, sehingga Karampuang dapat berkembang seperti daerah lain. Kita ingin semua masyarakat kita senang," ujar Ali Baal Masdar. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Rekrutmen 'Busuk' Polri dari Hulu ke Hilir Bikin Masyarakat Hilang Kepercayaan
-
Dihukum Mati! Fakta Mengerikan Pembunuhan Sales Cantik Terungkap di Sidang
-
Jejak Fakta Fakultas Ekonomi Unhas: Alumni Pertama Orang Toraja
-
Rektor Unhas Dituduh Terafiliasi Partai Politik? Prof JJ Siapkan Langkah Hukum
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!