Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 22 Desember 2021 | 07:10 WIB
Terminal Peti Kemas di Pelabuhan Makassar. (Suara.com/Dwi Bowo Raharjo)

SuaraSulsel.id - Arus barang khususnya dari Pelabuhan Merak, Surabaya ke Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar mengalami peningkatan menjelang perayaan Natal.

Hal itu diakui Branch Manager PT Dharma Lautan Utama Budiono di Makassar, Selasa 21 Desember 2021.

Dia mengatakan, untuk arus barang dari Surabaya atau daerah di Jawa menuju Makassar mengalami peningkatan antara 10 - 15 persen dibandingkan kondisi normal.

Umumnya barang kebutuhan konsumsi atau bahan kebutuhan rumah tangga, hingga garmen yang diangkut baik menggunakan kontainer maupun diangkut langsung dengan truk yang mengikut ke dalam kapal transportasi laut.

Baca Juga: Anggota Polisi di Makassar Dilaporkan Seorang Perempuan Langgar Kode Etik Profesi Polri

Terkait dengan pelayaran pada masa kondisi cuaca ekstrem dalam sepekan terakhir Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar tidak mengeluarkan larangan playaran, karena kondisi cuaca masih memungkinkan melakukan pelayaran.

Menurut Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar, Ahmad Wahid, pihaknya senantiasa berkoordinasi dengan pihak Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar.

Apabila informasi dari BMKG setempat menyatakan kondisi cuaca tidak memungkinkan untuk berlayar, maka pihaknya akan mengeluarkan surat peringatan dan pelarangan untuk berlayar.

Hal itu juga berlaku bagi nelayan pencari ikan di laut, apalagi hanya memiliki kapal dibawah 7 gross ton. Jika cuaca buruk maka sangat rawan untuk melaut.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan (BPS Sulsel) melansir jika terdapat kecenderungan kenaikan arus barang dari bulan ke bulan setelah penerapan adaptasi normal baru.

Baca Juga: Terombang-ambing di Selat Makassar, 4 Pemancing Asal Balikpapan Dilaporkan Selamat

Sebagai gambaran, dari data BPS Sulsel diketahui aktivitas pelayaran dalam negeri pada September 2021 naik 51,81 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2010. Kondisi serupa terjadi Oktober dan November 2021. (Antara)

Load More