SuaraSulsel.id - Dalam rangka kegiatan Modul Nusantara, rombongan Mahasiswa Inbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” melakukan kunjungan wisata ke Kabupaten Tana Toraja, Provinsi Sulawesi Selatan.
Modul Nusantara merupakan salah satu proses pembelajaran yang dikemas dengan memberikan pemahaman komprehensif. Tentang kebinekaan, wawasan kebangsaan, dan cinta tanah air. Meliputi empat jenis kegiatan.
Salah satunya melalui kunjungan berbagai obyek wisata lokal, situs bersejarah, tempat-tempat ibadah, lembaga adat, dan lembaga sosial kemasyarakatan serta tempat ibadah lainnya.
Dalam kunjungan ke Tana Toraja, mahasiswa mengunjungi berbagai destinasi wisata dan situs bersejarah warisan dunia.
Tana Toraja dikenal sebagai salah satu wisata kebanggaan Sulawesi Selatan. Masih mempertahankan dan menjaga keunikan adat istiadatnya. Serta keindahan alamnya yang menjadi daya tarik pariwisata.
“Tidak semua yang memiliki kekayaan budaya juga memiliki kekayaan alam, dan tidak semua pula yang memiliki kekayaan budaya pasti memiliki kekayaan alam. Tapi inilah Nusantara Indonesia, Tana Toraja memiliki keindahan alam serta kekayaan budaya yang masih terpelihara di era globalisasi dan harus terus dilestarikan,” kata Muhammad Teguh Arrosid mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Banten.
Lebih lanjut, Teguh mengungkapkan kekagumannya terhadap wisata Toraja. Menurutnya, Toraja adalah daerah yang unik dan menarik dengan menawarkan suasana pegunungan.
Ia takjub dengan pekuburan yang terletak pada dinding tebing bukit kapur, dan obyek wisata Negeri di Atas Awan.
“Saya sangat kagum dengan tradisi yang masih sangat dilestarikan, sehingga pesan yang disampaikan oleh para leluhur sampai saat ini masih diinterpretasikan melalui kegiatan upacara pemakaman yang memiliki makna ritual yang mendalam,” jelas Teguh.
Baca Juga: Umat Muslim Menyanyikan Lagu Kasidah di Pembukaan Festival Natal Toraja
Melalui program Modul Nusantara, Teguh menyampaikan harapannya para mahasiswa dapat mengaplikasikan nilai-nilai sosial budaya yang ada, utamanya terhadap nilai toleransi umat beragama di Toraja.
“Semoga teman-teman yang membagikan keseruan di Toraja melalui media sosial tidak hanya sebatas memamerkan foto semata, tetapi dapat memberikan kesan dan pesan melalui narasi yang menggambarkan kebinekaan dan kenusantaraan,” kata Teguh.
Lokasi pertama yang menjadi daya Tarik para mahasiswa adalah objek wisata Museum Na’Gandeng yang terletak di Desa Palangi, Kecamatan Sa’da Balusu. Menyuguhkan keunikan dari Rumah Adat Toraja yang disebut Tongkonan dan tempat tersebut juga sering digunakan sebagai tempat pelaksanaan upacara Rambu Solo.
Selain itu, tempat sakral lainnya yang dikunjungi adalah Kete Kesu yang merupakan suatu desa wisata yang dikenal dengan adat serta kehidupan tradisional masyarakat setempat. Para mahasiswa melanjutkan kunjungan ke Kuburan Londa dan Buntu Burake menjadi destinasi yang wajib dikunjungi untuk melihat keindahan Toraja dari atas perbukitan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
-
Pengusaha Sebut Ketidakpastian Penetapan UMP Bikin Investor Asing Kabur
Terkini
-
Andi Sudirman Tampilkan Strategi Transportasi Hijau Mamminasata di Konferensi Smart City Asia
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Kejati Sulsel Geledah Kantor di Bogor Terkait Dugaan Mark-Up Nanas Rp60 Miliar
-
Ada 'Negara Baru" di Morowali, Tamsil Linrung: Tidak Boleh Dibiarkan
-
Gubernur Sulsel: Fokus Antisipasi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Hujan