Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 15 Desember 2021 | 16:51 WIB
Warga RW 9, BTN Andi Tonro menolah pembangunan drainase pencegah banjir oleh Pemkab Gowa, Rabu 15 Desember 2021 [SuaraSulsel.id/Istimewa]

SuaraSulsel.id - Pemerintah Kabupaten Gowa akan membangun drainase. Guna mencegah banjir di beberapa wilayah. Termasuk daerah rawan banjir di Jalan Yusuf Beauty dan Tamarunang.

Hanya saja rencana pembangunan drainase menggunakan dana darurat Pemerintah Kabupaten Gowa tersebut mendapat penolakan warga di wilayah Andi Tonro.

"Warga RW 9, BTN Andi Tonro yang wilayahnya akan dilalui pembangunan drainase menolak pembangunan konstruksi pasangan batu," kata Camat Sombaopu, Agussalim, Rabu 15 Desember 2021.

Ia mengungkapkan, penolakan tersebut berdasarkan hasil pertemuan yang difasilitasi pemerintah kecamatan. Dimana sebelum dilakukannya pengerjaan, pihaknya terlebih dahulu melakukan pertemuan dengan warga sekitar. Untuk kelancaran pembangunan.

Baca Juga: 40 Rumah Warga Agam Diterjang Banjir, 1 Jembatan Roboh dan 3 Sepeda Motor Hanyut

Terutama warga yang selama ini terdampak banjir dan warga yang kediamannya akan dilalui pembangunan drainase di wilayah RW 9 BTN Andi Tonro Permai.

"Penolakan ini disampaikan langsung Ketua RW 9, Pak Yusuf Daeng Jarre di pertemuan tadi, kalau warga menolak jika pembangunan drainase dilakukan dengan konstruksi pasangan batu," terangnya.

Pemkab Gowa mengklaim drainase yang akan dikerjakan ini akan meminimalisir banjir di kawasan Jalan Yusuf Beauty, Tamarunang, dan daerah sekitarnya.

Saluran air yang akan dibangun ini rencananya sepanjang 150 meter, dan melintasi BTN Andi Tonro Permai.

Agus mengaku, warga RW 9 BTN Andi Tonro akan menyetujui dilakukannya pembangunan drainase jika menggunakan konstruksi box culvert.

Baca Juga: Trauma Banjir Bandang, Warga NTT Masih Ketakutan Masuk Rumah Setelah Gempa

"Mereka maunya kontruksinya dari box culvert. Sementara ini menyesuaikan kemampuan daerah dalam penanganan banjir. Jadi saya sampaikan ke warga kalau ini adalah bagian perhatian pemerintah dalam penanganan banjir tapi pemerintah juga susah berbuat kalau ada warga menolak," jelas Agus.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pekerjaan Umum Gowa Rusdi mengungkapkan, banjir yang selama ini terjadi di daerah Jalan Yusuf Beauty, Tamarunang dan daerah sekitarnya karena tertutupnya saluran air di wilayah BTN Andi Tonro Permai.

"Sejak 2014 sebenarnya, saluran air mau dibangun kembali oleh pemerintah tapi selalu terkendala oleh penolakan warga. Sementara saluran di situ tertutup dengan pembangunan warga," ungkapnya.

Tahun ini, Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, kata Rusdi, sudah memerintahkan Dinas PU untuk kembali melakukan pengerjaan drainase agar saluran air dari Jalan Yusuf Beauty, Tamarunang dan sekitarnya tidak tersumbat.

"Alat-alat berat sudah kita turunkan untuk pengerjaan menggunakan dana darurat. Tapi terkendala karena penolakan warga," ujar Rusdi.

Padahal kata, Rusdi, drainase ini tidak mengambil lahan warga tapi akan menggunakan lahan jalanan yang kemudian ditutup kembali dengan beton.

"Jadi drainase ini akan ditutup nanti dengan beton. Jadi diatasnya tetap bisa kembali difungsikan sebagai jalan," terangnya.

Load More