Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 12 Desember 2021 | 11:59 WIB
Ilustrasi: Kebakaran yang menghanguskan enam petak rumah dan satu bangunan masjid di Dumai.[Ist]

Namum polisi masih akan mendalami terkait kejiwaan Rd dengan memeriksakan ke psikiater.

"Pelaku memiliki pemahaman bahwa tidak setuju apabila jamaah perempuan salat di masjid sehingga Rd melakukan pengrusakan terhadap alat ibadah untuk jamaah perempuan. Kami juga masih akan memeriksa kondisi kejiwaan Rd ke psikiater," terang Ronald H Suhartawan.

Ia meminta masyarakat agar tidak terprovokasi dengan aksi pembakaran fasilitas masjid itu.

"Ini tidak ada hubungannya dengan SARA dan ini dilakukan sendiri oleh Rd. Jadi kami meminta masyarakat tidak terprovokasi dan kami tegaskan yang dibakar adalah fasilitas masjid, bukan masjid," tegas Ronald H Suhartawan.

Baca Juga: Detik-detik Wali Kota Bandung Oded M Danial Meninggal Dunia

Sementara itu, Kepala Diskominfo Kabupaten Pasangkayu Badarruddin juga mengimbau masyarakat di daerah itu agar tidak terpancing dengan kasus pembakaran fasilitas masjid itu.

"Ini tidak ada kaitannya dengan SARA apalagi terduga pelaku juga beragama Islam. Jadi, kami meminta masyarakat tidak terprovokasi atau mengait-ngaitkan kasus ini dengan politik," kata Badarruddin.

Pemkab Pasangkayu lanjutnya, akan berkoordinasi dengan MUI, Forum Komunikasi Antar Umat Beragama, tokoh agama tokoh masyarakat agar ikut bersama-sama menenangkan masyarakat terkait kasus tersebut.

"Kami meminta tokoh agama dan tokoh masyarakat agar menenangkan umatnya karena ini murni tindakan kriminal. Apalagi pihak kepolisian sudah mengungkap kasus ini dan pelaku sendiri telah mengakui perbuatannya," ujar Badarruddin. (Antara)

Baca Juga: Masjid Terdampak Erupsi Gunung Semeru Dibersihkan Untuk Persiapan Salat Jumat

Load More