SuaraSulsel.id - Polres Palu mengungkap kasus prostitusi online yang melibatkan anak di bawah umur di wilayah Kota Palu, Sulawesi Tengah.
Kasus itu terungkap saat Polres Palu melaksanakan Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) II dengan sandi Tinombala 2021.
“Operasi ini sudah jadi rutinitas setiap tahunnya, dan prostitusi ini kami ungkap pada beberapa penginapan dan hotel di Kota Palu, dan beberapa lainnya yang menjadi penyakit masyarakat,” kata Kapolres Palu AKBP Bayu Indra, Selasa 7 Desember 2021.
Ia menjelaskan saat ini wilayah Kota Palu telah menjadi salah satu daerah yang rentan dengan penyebaran prostitusi menggunakan layanan aplikasi atau online, bahkan para pelaku yang terlibat tidak lagi melalui perantara seorang muncikari.
Hal itu dinilai menjadi salah satu hambatan dalam pengungkapan kasus-kasus prostitusi yang ada di wilayah Kota Palu. Berbeda jika menggunakan jasa seorang muncikari, sebab akan dengan mudah pihak aparat membuktikan sampai pada dugaan perdagangan manusia.
“Jadi ini transaksinya yang kami amankan ini langsung antara mereka saja, bukan melalui muncikari,” katanya lagi.
Kapolres Palu mengimbau agar masyarakat Kota Palu untuk tidak terlibat hal-hal yang mengarah pada pelanggaran atau mengganggu keamanan dan ketertiban.
“Untuk masyarakat lainnya apabila mengetahui, melihat atau mendengar tindak kejahatan agar segera mungkin melaporkan pada aparat keamanan setempat,” kata Kapolres Palu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Palu AKP Ferdinand E Numbery mengingatkan jumlah kasus prostitusi online saat ini kian mengkhawatirkan.
Baca Juga: Hanya Terbukti Mudahkan Orang Lain Berbuat Cabul, Cynthiara Alona Tetap Banding?
Dalam kurun waktu 13 hari selama Operasi Pekat II Tinombala 2021, terdapat lima kasus prostitusi yang berhasil dibongkar pihak keamanan Polres Palu, dengan rincian yang berhasil diamankan empat berstatus pekerja seks komersial dan empat orang lainnya sebagai pasangan mesum. Beberapa di antaranya itu melibatkan anak perempuan berusia 14-17 tahun.
“Kami sering menemukan itu anak-anak yang main ke home stay, namun memang hanya bisa kami lakukan pembinaan, barang buktinya alat kontrasepsi, sedang beberapa kasus lainnya memang orang dewasa tanpa muncikari itu,” kata AKP Ferdinand E Numbery.
Sepanjang Operasi Pekat Tinombala 2021 itu, pihak Polres Palu turut mengamankan empat pelaku pencurian, enam pelaku premanisme, satu pelaku kupon putih, serta 36 pelaku judi sabung ayam dari dua tempat kejadian perkara (TKP), yakni Kecamatan Tatanga dan Kecamatan Mantikulore. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
Terkini
-
Gubernur Sulsel Hadiri Rakor Sinkronisasi Pusat dan Daerah Kemenko Polkam
-
Penampakan Sabu 3 Kg di Bandara Mutiara Palu
-
BPJS Diblokir! Nenek Penerima Bansos Ini Dituduh Judi Online
-
Suara Kritis dari Zona D Penjaringan Rektor Unhas: Kampus Hijau, UKT Adil, dan Dosen S3
-
Kantor Penghubung Sultra Digembok! Mahasiswa Jakarta Dilaporkan ke Polisi