Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 05 Desember 2021 | 11:38 WIB
Warga mengamati kondisi truk pengangkut pasir yang tertimbun abu vulkanik dari guguran awan panas Gunung Semeru di Desa Sumber Wuluh, Lumajang, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). [ANTARA FOTO/Zabur Karuru]

SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, Sebanyak 13 orang meninggal dunia akibat bencana erupsi Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur. Jumlah tersebut merujuk data terakhir yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada, Minggu pagi (5/12/2021).

"Total 13 orang dilaporkan meninggal dunia," kata Abdul.

Dari 13 korban meninggal. Dua di antaranya telah teridentifikasi. Mereka merupakan warga Curah Kobokan dan Kubuan, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur.

"Sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya luka bakar, telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal. Selanjutnya mereka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara," imbuh Abdul.

Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, Dasco: Utamakan Evakuasi Warga

Selain itu terdapat beberapa warga lainnya yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan. Rinciannya, 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, 7 orang di Puskesmas Candipuro, serta 10 orang lain di Puskesmas Penanggal yang diantaranya terdapat dua orang ibu hamil.

"Tim gabungan juga berhasil melakukan evakuasi warga yang tadi malam dilaporkan Wakil Bupati Lumajang terjebak di kantor pemilik tambang. Saat ini para warga telah ditempatkan di Pos Curah Kobokan untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut," pungkasnya.

Warga Panik Saat Erupsi

Mendadak sore itu gelap seperti malam, disusul gerimis. Kemudian berlanjut hujan abu yang kian deras. Panik, Nur dan seluruh pengunjung warung bergegas lari menyelamatkan diri.

"Gak ada yang mikir apa dan bawa apa-apa. Sepeda motor ada empat ditinggal semua. Kami lari ke atas" ujar dia.

Baca Juga: Warga Jangan Panik, Pertamina Jamin Distribusi BBM dan LPG di Lokasi Erupsi Semeru Aman

Beberapa saat kemudian, dilihatnya Jembatan Perak telah ambruk.

"Kaget jembatan putus dan warung saya ini sudah tertutup (abu vulkanik) semua," imbuhnya.

Sementara itu, dari pantauan wartawan hujan abu masib terjadi di sekitar jembatan. Warga pun masih terlihat mengabadikan putusnya jembatan yang merupakan akses satu-satunya jalan Malang - Lumajang itu.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, hingga kini pun arus listrik masih tidak ada di sekitar lokasi.

Load More