SuaraSulsel.id - Pembangunan fasilitas bandar udara Siboru Fakfak, Papua Barat, mendapat perhatian langsung dari Kantor Staf Presiden (KSP).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), Bandara Siboru akan mendorong investasi, pariwisata dan potensi ekonomi lainnya di Papua Barat.
Sayangnya, ada beberapa kendala yang ditemui KSP dalam pembangunan Bandara Siboru. Mulai dari cuaca, akses jalan, akses listrik, hingga masih terbatasnya panjang landasan terbang.
Melihat kendala yang ada, Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin menyampaikan, KSP akan secepatnya berkoordinasi dengan kementerian lain. Berkaitan dengan percepatan pembangunan bandara sekaligus penambahan jarak landasan pacu, serta infrastruktur pendukung lainnya.
“Persoalan ini harus segera diselesaikan karena akan menyulitkan operasional bandara,” kata Ngabalin dalam rilisnya, Kamis 25 November 2021.
Wakil Bupati Fakfak Yohana Dina Hindom mengatakan, panjang landasan Bandara Siboru hanya 1.600 meter. Artinya sama dengan kapasitas bandara saat ini dan hanya bisa untuk pesawat jenis ATR.
Untuk itu, Yohana menyampaikan keinginan Pemerintah Kabupaten Fakfak agar landasan Bandara Siboru diperpanjang menjadi 2.500 meter.
“Sehingga bisa digunakan untuk pesawat yang lebih besar dan berdampak positif bagi investasi dan pariwisata,” tutur Yohana.
PKK Proyek Pembangunan Bandara Siboru Eko Priyadi menyampaikan, per November 2021 progres pembangunan Bandara Siboru telah mencapai 48,2 persen. Adapun target penyelesaian pembangunan pada 2022 mendatang.
Baca Juga: Tanggapi Komentar KSP Moeldoko, Aksi Kamisan Kota Semarang: Rakyat Sudah Kesal
Adapun Bupati Fakfak Untung Tamsil mengapresiasi kehadiran tim KSP yang mewakili pemerintah pusat untuk memantau langsung pembangunan Bandara Siboru. Untung menyampaikan, Bandara Siboru menjadi salah satu cita-cita agar Fakfak semakin maju.
“Fakfak adalah kota tertua, kota peradaban yang mengenal keberagaman. Maka tidak salah bapak Presiden Joko Widodo memberi perhatian kepada tanah kami,” ungkap Untung.
Kehadiran tim KSP ke Fakfak sekaligus menjadi bagian dari fungsinya yakni debottlenecking tantangan yang ditemui dalam PSN. Dengan begitu, KSP bisa memastikan pembangunan PSN berjalan sesuai rencana dan selesai pada 2022 mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Inilah Daftar Gaji Minimum Pekerja di Kota Makassar Mulai 2026
-
Stok Aman, Harga Agak Goyah: Cek Harga Bahan Pokok di Palu Jelang Natal & Tahun Baru 2026
-
Gubernur Sulsel Groundbreaking 'Jalan Tol' 35 KM Hubungkan Luwu Timur dan Sulawesi Tengah
-
BI Sultra Siapkan Rp980 Miliar Uang Tunai untuk Nataru 2025/2026
-
Makassar Bidik 6,18 Juta Wisatawan di 2025, Apa Strateginya?