Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 03 November 2021 | 05:45 WIB
Ilustrasi pesawat jatuh. (Shutterstock)

SuaraSulsel.id - Sebuah pesawat kargo kecil jatuh. Tidak lama setelah lepas landas dari Bandara Juba di Sudan Selatan.

Menurut pengelola Bandara, peristiwa itu menelan lima korban jiwa.

Otoritas mulai menyelidiki insiden yang melibatkan pesawat Antonov-26, yang dioperasikan oleh perusahaan setempat Optimum Aviation, kata Dirjen Bandara Kur Koul, Selasa 2 November 2021.

Mengutip Antara, semua korban adalah kru pesawat yang mengangkut drum bahan bakar ke daerah Maban di Negara Bagian Nil Hulu.

Baca Juga: 5 Fakta Turbulensi dalam Penerbangan Pesawat yang Wajib Diketahui, Tak Perlu Panik!

Sudan Selatan, yang mengalami konflik yang melemahkan negara itu selama sepuluh tahun terakhir, minim infrastruktur transportasi darat yang bisa diandalkan sehingga memaksa sejumlah kargo diangkut melalui jalur udara. 

Konflik

Konflik dan kekerasan di sebuah negara hanya akan menimbulkan kesengsaraan. Inilah yang dialami sebagian warga di Sudan Selatan. Salah satu negara di Afrika ini dilanda kelangkaan pangan. Selain konflik, munculnya wabah virus corona menambah derita warga setempat.

Warga Sudan mencoba bertahan hidup hanya dengan mengonsumsi daun-daunan dan buah-buahan liar. Saat kerawanan pangan memburuk di wilayah Bhar El Ghazal Utara di Sudan Selatan.

Warga hidup dalam kondisi tanpa jatah makanan dari pemerintah maupun badan dunia.

Baca Juga: Dugaan Awal Penyebab Jatuhnya Pesawat Rimbun Air di Papua

Badan-badan PBB baru-baru ini memperingatkan bahwa 7,24 juta warga Sudan Selatan di ambang bencana kelaparan karena kerawanan pangan memburuk akibat banjir, konflik, dan virus corona.

Load More