SuaraSulsel.id - Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Komisaris Besar Polisi E Zulpan mengharapkan peran aktif tokoh-tokoh Agama dan organisasi kemasyarakatan di Makassar. Mengarahkan warga di wilayahnya secara positif.
Zulpan mengatakan hal itu untuk menyikapi seringnya perang antar kelompok masyarakat di beberapa tempat di Makassar, yang menimbulkan keresahan warga.
“Kami harapkan kelompok pemuda yang kerap tawuran untuk tidak melakukan sesuatu yang negatif yang bisa berdampak luas terhadap keamanan di Sulsel secara keseluruhan,” katanya, Senin (25/10).
Dua kelompok pemuda dari Kecamatan Tallo dan Kecamatan Ujung Tanah, Makassar Sulawesi Selatan kembali terlibat tawuran pada Sabtu, 23 Oktober 2021, dini hari. Aksi tawuran ini sudah yang keempat kalinya dalam empat hari terakhir.
Baca Juga: 90 Persen Kebakaran Usaha Laundry di Makassar Karena Mesin Pengering Rakitan Meledak
Diketahui, dua kubu antara warga Cambayya dan warga Sabutung yang terlibat tawuran saling serang menggunakan anak panah hingga bom molotov. Tawuran ini diduga terjadi karena adanya dendam lama.
Tawuran tersebut sudah memakan korban jiwa karena terkena busur termasuk dari aparat Kepolisian. Kapolres Pelabuhan Makassar membuat posko di kedua daerah untuk mencegah terjadinya perang kelompok kembali terjadi.
Zulpan mengatakan pihak Kepolisian sempat berhasil meredam aksi tawuran tersebut. Namun, terjadi lagi sepekan atau dua pekan setelahnya.
Zulpan menyebut pihak Kepolisian sebenarnya telah melakukan berbagai upaya mulai dari himbauan, sosialisasi, hingga mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat atau tokoh agama setempat.
Namun kenyataannya, kata Zulpan, tawuran tersebut masih kerap terjadi, biasanya karena saling memprovokasi dan tawuran pun tidak dapat dihindari.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Makassar Versi Presiden Joko Widodo
"Bahkan juga pernah dilakukan pembinaan agama selama sebulan terhadap warga yang melakukan tawuran," ujar Kabidhumas.
Diakhir statementnya, Kabidhumas menyatakan untuk mencegah terus terulangnya peristiwa tawuran antar kelompok, selain mengedepankan proses hukum, juga terus dilakukan pendekatan secara persuasif. Polda Sulsel akan terus berkoordinasi tokoh-tokoh agama dan ormas. Mereka diminta melakukan pembinaan terhadap pemuda-pemuda di wilayahnya.
Berita Terkait
-
BRI Liga 1: Pelatih PSM Makassar Usung Misi Khusus ke Markas PSIS Semarang
-
Foto: Banjir Rendam Ratusan Rumah di Makassar
-
Teror dan Intimidasi Hantui Warga Bara-Baraya Makassar, Ronda Malam Dilakukan Antisipasi Eksekusi Paksa
-
Lawan Mafia Tanah, Warga Bara-Baraya Desak MA Keluarkan Fatwa Penghentian Eksekusi
-
Bikin 3 Pemain Cedera, Bernardo Tavares Kritik Keras Stadion Soepriadi
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Kondisi Terkini Mira Hayati di Rumah Tahanan Kelas I Makassar
-
Andalan Hati Cetak Lima Sejarah Baru di Pilgub Sulsel 2024
-
BRI Komitmen Membantu UMKM untuk Ekspor dalam Skala Kecil hingga Menengah
-
BREAKING NEWS: Stadion Sudiang Makassar Batal Dibangun Tahun Ini
-
Bupati Terpilih Tana Toraja Terjang Banjir Maros: "Olahraga Sebelum Pelantikan"