Selanjutnya, pada Kamis 16 September 2021, pasien didampingi YH mendatangi lagi dokter spesialis itu. Untuk berkonsultasi. Saat itu juga dokter tersebut meminta kepada pasien untuk segera menjadwalkan waktu operasi.
“Waktu operasi pun dijadwalkan pada Senin 20 September 2021 bertempat di Rumah Sakit Multazam Gorontalo, dimana yang akan melakukan operasi tersebut adalah oknum dokter tersebut,” ucap YH.
Pada tanggal 20 September 2021 korban akhirnya menjalani operasi namun tanpa ditemani oleh keluarga. Selang beberapa menit, di dalam ruang operasi atau sesaat melakukan tindakan operasi, oknum dokter tersebut keluar. Menyampaikan kepada keluarga pasien bahwa operasi telah gagal.
Operasi tidak dapat dilanjutkan dengan alasan telah terjadi pelengketan usus di seluruh lapisan perut pasien. Pengangkatan penyakit miom dan kista sudah tidak dapat dilanjutkan lagi.
Saat itu, oknum dokter spesialis itu menyampaikan tindakan operasi selanjutnya akan dilanjutkan oleh dokter bedah lainnya.
“Kami sangat sayangkan, pasien hanya dibiarkan dalam kondisi perut terbelah, dan yang melanjutkan jahitan operasinya ialah dokter lainnya,” jelas suami korban.
YH menambahkan, dokter kedua yang melakukan tindakan operasi saat itu menyampaikan. Telah terjadi robekan pada usus pasien. Diakibatkan oleh sayatan atau operasi oleh dokter sebelumnya.
Setelah tindakan operasi tersebut, pasien tidak diizinkan makan selama 10 Hari, dan disarankan untuk belajar duduk.
Namun pada hari ke-5 setelah operasi tersebut, pasien diminta untuk duduk dan menggerak-gerakkan badan.
Baca Juga: Razia Kartu Vaksin Covid-19 di Gorontalo
Pada hari Jumat, tanggal 24 September 2021 keluar cairan berwarna hijau dan berbau busuk dari perut korban. Saat dikonsultasikan ke dokter bedah, dokter menjawab “itu hanya darah kotor yang keluar”.
Selanjutnya pada tanggal 5 Oktober 2021, setelah 17 hari berada di Rumah Sakit Multazam, pasien diminta keluar oleh dokter bedah terebut. Dalam kondisi luka bekas operasi terbuka menganga dan mengeluarkan bau busuk.
“Melihat kondisi pasien seperti ini, usus-usus terlihat dari luar dengan luka menganga, saya bertanya ke dokter, apakah pasien tidak akan dirujuk dulu ke rumah sakit lain,” tanya YH kepada dokter bedah Rumah Sakit Multazam.
Pihaknya merasa tidak puas dan meminta agar isterinya tersebut untuk dirujuk ke rumah sakit lain, namun sayangnya permintaan tersebut ditolak oleh pihak Rumah Sakit Multazam.
“Yang membuat kami kecewa, mendapati jawaban dari dokter ahli bedah terebut bahwa pasien sudah tidak bisa diapa-apakan lagi dan disarankan keluarga untuk banyak berdoa,” ungkap YH sambil menangis.
“Dokter menyampaikan pasien tidak dapat lagi dirujuk ke rumah sakit mana pun, dan sudah tidak ada lagi harapan untuk sembuh,"
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Anggota Polisi Terseret Kasus Penipuan Anggota DPRD Takalar
-
Dua Anggota DPRD Takalar Tipu Warga Ratusan Juta, Begini Modusnya...
-
Ini Pemain PSM Makassar Masuk Skuad Timnas Piala Dunia U-17
-
Cegah Banjir! Gubernur Andi Sudirman Luncurkan Normalisasi Sungai Suli Rp18,7 Miliar
-
Luwu Timur Banjir Beasiswa! Cek, Siapa Saja Beruntung Dapat Rp3 Juta?