Meysie lalu memerintahkan pihak DPPPA di Luwu Timur untuk menelusuri hal tersebut saat itu. Dari hasil penelusuran, teman ZA ini mengaku memang pernah sekali ke rumah RA.
Namun saat itu, ia hanya membawa susu yang dititip ZA. Alasannya, ZA enggan menemui RA karena mereka selalu bertengkar ketika bertemu.
Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak juga terus menggali keterangan RA. Mereka mencari tahu, setelah kasus ini viral tahun lalu, RA masih mengantar anaknya bertemu dengan ZA. Padahal RA sudah tahu bahwa anak-anak ini diduga diperkosa.
"Jadi kita hati-hati betul gali ini kasus. Kasihan psikologi anaknya," tutur Meysie.
Baca Juga: Kasus Pencabulan Anak di Lawu Timur, Penanganan Polisi Disebut Lambat dan Tak Transparan
Meysie mengaku tak bermaksud untuk mengesampingkan kasus ini. Mereka juga tak punya motif kepentingan apa-apa.
Apalagi jika dituding polisi dan DPPPA melindungi ZA karena ada yang melindungi. Setahunya, ZA hanya pegawai auditor biasa di Inspektorat. Tidak punya jabatan struktural.
"Banyak kasus cabul, banyak kekerasan seksual yang malah melibatkan orang yang lebih berkuasa kita angkat. Ada yang kepala sekolah, ada keluarga kepala daerah kita tidak takut. Saya tidak mengerti kalau ini kasus dibilang mau dimain-maini apalagi libatkan ayah dan anak," tegas Meysie.
Meysie menambahkan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak juga sudah turun langsung. Hasilnya sama. Tidak bisa ditindaklanjuti karena berpatokan ke hasil visum itu.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Baca Juga: Viral Penghentian Kasus Rudapaksa 3 Anak di Bawah Umur, Ini Kata Mabes Polri
Berita Terkait
-
Al Gore dan Climate Reality Latih 200 Pemimpin Iklim Muda di Jakarta
-
Jika Terbukti Ridwan Kamil Ayah Biologisnya, Anak Lisa Mariana Bisa Dapat Jatah Warisan
-
Ucapan Karyawan Saat Dapat THR dari Anak-Anak Nikita Mirzani Disorot
-
Perjuangan Sarwendah Demi Anak: Tutup Telinga Soal Ruben Onsu Mualaf Hingga Bawa ke Psikolog
-
Detik-detik Anak 10 Tahun Diterkam Buaya di Depan Mata Keluarga
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
Terkini
-
Balap Perahu Hias dan Lebaran Ketupat: Dua Tradisi Unik di Gorontalo dan Mataram
-
Gelap Ruang Jiwa: Bisnis Aksesori Binaan BRI yang Ekspansi Global Lewat BRI UMKM EXPO(RT) 2025
-
Batal Nikah Gegara Uang Panai? Rumah Calon Pengantin Pria di Jeneponto Hancur
-
Muhammadiyah Sindir Tata Kelola Kampus: Hindari Personal, Keluarga, dan Kelompok
-
Hercules Sumbang Rp50 Juta untuk Pondok Pesantren As'adiyah Sengkang