Namun perlahan Sari memahami bahwa itu bahasa kode. Yang dimaksud tiket adalah uang.
"Jujur saya bingung saat itu, tapi saya berusaha memahami maksudnya. Jadi pas saya paham, saya jawab penumpangnya lagi tidak di tempat," ungkapnya.
Saat itu, kata Sari, Nurdin Abdullah sedang tidak di Makassar. Dia lagi berada di luar kota.
Saat tahu Nurdin Abdullah sudah di Makassar, Sari mengambil uangnya di Sahira Homestay, di samping Rumah Sakit Primaya, Makassar. Uangnya sudah ditaruh di dalam kardus.
"Ini uang kan bukan untuk saya. Dan yang memerintahkan saya untuk menerima duit saat itu tidak lagi di tempat. Katanya pak Nurdin saat itu lagi keluar kota," ungkap Sari.
Setelah itu, ia juga mencari kantor PT Makassar Indah dan menemui Haji Indar. Kata Sari, uang dari Haji Indar ditaruh di dalam ransel.
Sari kemudian ke rumah jabatan menemui Nurdin Abdullah dan melaporkan bahwa uang tersebut sudah siap. Nurdin mengatakan nanti akan ada yang menghubungi Sari.
Sari kemudian berpamitan pulang dan membawa uang tersebut ke rumah ponakannya, di Perumahan Anging Mammiri. Sari memindahkan uangnya ke koper warna kuning.
"Karena takut uang diapa-apakan, jadi saya pindahkan dari dos dan ransel ke koper kuning," ungkap Sari.
Baca Juga: KPK Duga Nurdin Abdullah Beli Lahan dan Bangun Masjid Pakai Uang Gratifikasi
Keesokan harinya, salah satu pengawal pribadi Nurdin Abdullah bernama Salman menghubunginya. Namun, Sari saat itu sedang berada di Hotel Rinra.
Pak Salman mengatakan diperintah Nurdin Abdullah untuk mengambil titipan. Sari mengaku uang tersebut berada di rumah ponakannya.
Sari kemudian meminta tolong ke ponakannya agar koper kuning diantar ke apartemen Vida View di Jalan Boulevard. Disana uang di dalam tersebut diserahkan ke Salman.
"Pak Salman kemudian naikkan uangnya ke mobil dan antar saya kembali ko hotel. Setelahnya saya tidak tahu dia kemana. Tapi tiba-tiba saya ditelpon, katanya uangnya kurang Rp 1,6 juta. Jadi saya bilang minta tolong tutupi dulu nanti saya ganti. Saya gantikan Rp10 juta saat itu," tukas Sari.
Diketahui, kode tiket juga pernah diungkap Boy dalam persidangan pada 22 September lalu. Boy mengaku pernah mengirim pesan whatsapp ke Sari dengan kode tersebut.
Boy bilang tidak berani menyebutnya uang secara gamblang. Ia khawatir karena Sari seorang pejabat. Makanya diganti dengan kata tiket.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Terbukti Tak Ada Hubungan, Kenapa Ridwan Kamil Dulu Kirim Uang Bulanan ke Lisa Mariana?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Lebih Murah Rp 4.000 Jadi Dibanderol Rp 1.929.000 per Gram
-
Lukisan Borobudur Bersepuh Emas Putih
-
Hasil Super League: Brace Joel Vinicius Bawa Borneo FC Kalahkan Persijap
-
Persib Bandung Siap Hadapi PSIM, Bojan Hodak: Persiapan Kami Bagus
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
Terkini
-
15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
-
Curahan Hati Warga Jeneponto ke Wagub: Harapan Mandiri di Tengah Jerat Kemiskinan
-
Semen Padang vs PSM Makassar: VAR Beraksi
-
Sinyal Eksodus Menguat! Wagub Sulsel Fatmawati Rusdi 'Bolos' Demi Dampingi PSI
-
Gubernur Sulsel Perintahkan Kenaikan Pajak Ditunda dan Dikaji Kembali