Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 06 Oktober 2021 | 18:12 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat peluncuran Universitas SiberMu di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu 6 Oktober 2021 [SuaraSulsel.id / Antara]

SuaraSulsel.id - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mendirikan Universitas Siber Muhammadiyah (SiberMu) untuk mendukung pengembangan SDM yang siap menghadapi tantangan era Revolusi Industri 4.0.

"Universitas SiberMu merupakan mandat negara kepada Muhammadiyah untuk mengisi ruang baru. Sebagai irisan dari Revolusi Industri 4.0," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir saat peluncuran Universitas SiberMu di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu 6 Oktober 2021.

Ia bersyukur dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung proses panjang pengajuan izin pendirian Universitas SiberMu.

Haedar menegaskan bahwa jalur panjang yang telah dilewati untuk izin operasional sudah menempuh jalur resmi, legal, objektif dan mengikuti sistem. Jalur tersebut telah menjadi tradisi dan cara berpikir Muhammadiyah.

Baca Juga: Pesan Muhammadiyah: Pelonggaran PPKM Tak Boleh Bikin Masyarakat Abai Protokol Kesehatan

"Muhammadiyah tidak terbiasa instan dan menerabas. Ini sebagai bentuk kita mengedukasi masyarakat dan bangsa ini bahwa Indonesia tegak baik sebagai state/negara, maupun sebagai nation," kata dia.

Ia menyebut pendirian Universitas SiberMu ini sebagai langkah konkret dan bukan sekadar retorika dari Muhammadiyah dalam menyambut era revolusi industri 4.0.

"Kita akan betul-betul menyelenggarakan universitas ini dengan seksama, dengan sistem yang baik," kata dia.

Melalui keberadaan Universitas SiberMu, Haedar berharap akan ada reorientasi pemahaman umum mengenai dunia siber, atau yang lebih dikenal dengan dunia maya.

Menurutnya, konsep maya sekarang bisa dirumuskan dengan sesuatu yang nyata adanya.

Baca Juga: PP Pemuda Muhammadiyah Minta Irjen Napoleon Bonaparte Diproses Hukum

"Yakni dengan keberadaan dunia maya kita ini, bahwa dunia digital, daring, dan dunia sistem informasi yang bersifat terobosan di revolusi 4.0 ini sesungguhnya sudah merupakan realitas baru. Dan ini sekaligus juga menyertakan kita berpikir secara ontologis yang baru," kata dia. (Antara)

Load More