SuaraSulsel.id - Polrestabes Kota Makassar kembali menangkap satu admin arisan online di Kota Makassar. Polisi menyebut pelaku berinisial DN (20 tahun) merupakan mahasiswa yang berasal dari Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Makassar Kompol Jamal Fathur Rakhman mengatakan, jumlah tersangka atas kasus tindak pidana arisan online di Makassar yang telah merugikan banyak orang tersebut telah menjadi empat orang. Mereka masing-masing diketahui berinisial LD, MD, AR dan yang terbaru adalah DN.
"Tersangka baru ini merupakan seorang admin dari salah satu arisan atau investasi menurun. Jadi tersangka inisial DN ini merupakan admin yang merupakan rangkaian dari kegiatan ataupun tindak pidana arisan online tersebut," kata Jamal kepada wartawan, Senin 27 September 2021.
Menurut Jamal, peran DN berbeda dengan tersangka sebelumnya yang memegang tiga arisan. Antara lain, arisan per-20 hari, arisan per-10 hari dan arisan Iphone atau handphone. Dimana DN merupakan salah satu admin dari arisan investasi menurun.
Baca Juga: Ricuh karena Dihalau Polisi, Massa BEM SI Bubarkan Diri usai Gagal Temui Firli di KPK
"Jadi total semua grup di arisan ini ada empat. Tersangka ini memegang satu admin terkait investasi menurun," kata dia.
"DN ini merupakan salah satu mahasiswa berumur kurang lebih 20 tahun, berdomisili di Mamuju. Kemarin setelah menghadiri panggilannya sebagai tersangka selanjut kami lakukan penahanan di Rutan Polrestabes Makassar," tambah Jamal.
Dalam penanganan kasus ini, kata Jamal, penyidik masih melakukan pendataan terkait berapa banyak jumlah korban dari arisan online di Makassar tersebut. Sedangkan, jumlah korban yang telah melaporkan kejadian itu ke Polrestabes Makassar saat ini telah mencapai belasan orang.
"Kerugian bertambah sekitar ratusan juta. Sekarang di atas Rp100 juta, namun belum bisa kami totalkan karena sampai sekarang masih menunggu korban yang berdatangan melaporkan terkait tindak pidana tersebut," terang Jamal.
Untuk korban dari luar Makassar, kata dia, saat ini sudah ada satu orang dari Kota Kendari, Sulawesi Tenggara yang melaporkan kejadian itu ke polisi. Proses pelaporan dilakukan secara lisan.
Baca Juga: 57 Pegawai KPK Dipecat Firli Cs, BEM SI: Presiden Jokowi Harus Tanggung Jawab!
Korban dari Kota Kendari tersebut mengaku mengalami kerugian dari arisan online tersebut kurang lebih Rp100 juta. Namun, penyidik belum mengetahui secara pasti perihal tersebut. Karena korban dari Kendari itu belum mau diambil keterangannya dan belum memberikan bukti dokumen terkait berapa total jumlah kerugian yang dialaminya dari kasus arisan online tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
PSSI Bongkar Alasan Tak Panggil Elkan Baggott meski Sudah Sampai di Bali
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
Terkini
-
Penumpang KM Tidar Diduga Terjun ke Laut di Makassar, Pencarian Masih Berlangsung
-
Gawat! Demo Ojol Nasional Ancam Lumpuhkan Kota-Kota Besar
-
Pemprov Sulsel Laporkan Magdalena De Munnik ke Polisi atas Dugaan Dokumen Palsu
-
Klaim Saldo DANA Kaget Ratusan Ribu di Hari Senin, Begini Caranya!
-
BRI dorong berkelanjutan hingga salurkan Rp796 Triliun untuk Sustainable Finance