Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 22 September 2021 | 14:03 WIB
Ribuan perawat di Papua menggelar aksi damai menolak segala bentuk kekerasan terhadap tenaga kesehatan, Selasa 21 September 2021 [Kabarpapua.co]

SuaraSulsel.id - Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Provinsi Papua, Isak Tukayo menyampaikan, deklarasi bersama profesi tenaga kesehatan di Papua sebagai bentuk aksi solidaritas atas tragedi Kiwirok.

Seribu tenaga kesehatan di Provinsi Papua mengelar doa bersama dan aksi menyalakan lilin di Taman Imbi, Kota Jayapura, Selasa malam 21 September 2021.

Mengutip KabarPapua.co -- jaringan Suara.com, aksi ini merupakan tanda belasungkawa atas kekerasan terhadap tenaga kesehatan di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, 13 September 2021. Satu tenaga kesehatan gugur akibat disiksa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Dalam aksi ini, Isak membacakan empat poin tuntutan tenaga kesehatan untuk Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyingkapi tragedi Kiwirok. Adapun 4 poin tuntutan tenaga kesehatan, meliputi.

Baca Juga: Pembukaan Pertandingan PON Papua, Sofbol Putra Lampung Tundukkan Sulawesi Tenggara

Pertama, prihatin kekerasan yang menyebabkan kematian dan luka parah serta trauma psikologi yang dialami tenaga kesehatan Kiwirok.

Kedua, menolak setiap tindakan kekerasan terhadap tenaga kesehatan oleh pihak yang mengatasnamakan apa pun.

Ketiga, meminta jaminan keamanan seluruh tenaga kesehatan yang mengabdi di Provinsi Papua, terutama di daerah rawan konflik.

Keempat, mendorong adanya kebijakan perekrutan dan penempatan tenaga kesehatan yang berpihak kepada masyarakat dan budaya setempat.

“4 tuntutan ini akan kami serahkan kepada Gubernur, lalu Kementerian Kesehatan. Kami berharap para perawat yang belum dievakuasi bisa segera dievakuasi dari Distrik Kiriwok,” pesan Isak.

Baca Juga: Hebat, Tim Softball Putra Lampung Kalahkan Juara Bertahan Sultra di PON Papua

Suster Gabriela Meilan merupakan salah satu tenaga kesehatan korban kekejaman Kelompok Separatis Teroris atau yang dikenal juga sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata Ngalum Kupel pimpinan Lamek Taplo di Distrik Kiwirok, Pegunungan Bintang, Papua.

Suster Gabriela disiksa oleh kelompok tersebut hingga mengalami pelecehan seksual sebelum akhirnya meninggal. Jenazah Suster Gabriela ditemukan Tim gabungan TNI-Polri di dalam jurang sedalam 300 meter di Distrik Kiwirok.

Load More