Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 22 September 2021 | 11:20 WIB
Cerolin (45 tahun) driver grab di Kota Makassar mengaku harus menganggur saat jaringan internet terganggu [SuaraSulsel.id / Muhammad Aidil]

"Senin malam itu parah sekali. Susah sekali akses, tapi sudah pulang di rumah. Besoknya agak lambat tapi tetap masuk orderan. Ini hari sudah normal," jelas Apri.

Menurut Apri, dia harus tetap beroperasi sebagai driver online. Meski komunikasi dengan pelanggan tidak berjalan dengan normal.

"Selama jelek jaringan, saya tetap menunggu. Biasa costumer yang terdobel orderannya, sekali order biasa dobel. Ada juga biasa pelanggan yang cancel," tambah Apri.

Apri telah menjadi driver Gojek sejak tahun 2018. Biasa mengkal di Jalan Toddopuli Raya Timur, Makassar. Rata-rata pendapatan yang diperoleh Apri dari hasil Gojek Rp100 ribu setiap hari.

Baca Juga: Video Ikan Hiu Gigit Kabel Dalam Laut Beredar, Kabel JaSuKa Telkomsel?

"Saya sudah nikah tapi belum punya anak," beber Apri.

Apri mengaku kecewa, karena tidak ada pemberitahuan dari Telkomsel saat jaringan mengalami gangguan. Saat itu, Apri menyangka handphone yang ia gunakan rusak.

"Saya kira handphone saya yang rusak karena kuotanya unlimited. Terus dekat rumah tidak ada yang pakai Telkomsel, jadi tidak bisa dilihat. Yang lain pakai kartu Tri sama Smartfren," katanya.

Sementara itu, driver Maxim di Makassar yang tidak ingin disebut namanya mengaku merasakan hal yang sama.

"Sama semua. Tetap selesai orderan, biasa loading dulu kita tunggu," katanya.

Baca Juga: Pemkot Makassar Gelar Vaksinasi Covid-19 di Lingkungan RT

Kontributor : Muhammad Aidil

Load More