SuaraSulsel.id - Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi berharap agar setiap kelurahan menyediakan bilik atau ruangan vaksin khusus perempuan.
Hal itu disampaikan sehubungan dengan program Pemerintah Kota Makassar. Berupa percepatan vaksinasi di tingkat Kelurahan dan Rukun Tetangga (RT).
“Bilik khusus bagi perempuan akan berfungsi untuk menjaga kenyamanan setiap warga perempuan, bilik ini dapat dibuat dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Apakah berupa ruangan khusus, atau memanfaatkan tirai pembatas sebagai sekat,” ucap Fatmawati, Jumat (17/9/21).
Fatmawati juga berharap kehadiran bilik khusus, membuat nyaman warga yang mengenakan hijab. Saat disuntik vaksin.
“Warga Makassar ini beragam, sehingga kami Pemerintah Kota Makassar berharap setiap warga nyaman dalam menjalani proses vaksinasi,” jelas Fatmawati.
Fatmawati mengatakan program vaksinasi Pemerintah Kota Makassar menargetkan vaksinasi 100 lingkungan RT setiap hari. Hal ini dilakukan untuk mempercepat proses menuju Herd Immunity di setiap kecamatan di Kota Makassar.
Ia juga berharap agar masyarakat tidak lengah dan tetap mematuhi protokol kesehatan di masa Pandemi Covid-19.
“Selain disiplin dalam mematuhi protokol kesehatan, warga juga diharapkan dapat memacu dirinya untuk segera vaksin. Sebab dengan vaksin bermanfaat untuk memberi perlindungan tubuh dan menstimulasi kekebalan dalam tubuh,” harap Fatmawati.
Ketua PMI Provinsi Sulawesi Selatan Adnan Purichta Ichsan mengatakan, untuk mencapai target 70 persen tervaksin. Dibutuhkan kerjasama semua pihak. Begitupun bagi seluruh organisasi yang ada. Agar bergerak mendukung, sehingga mampu mengubah pandemi menjadi endemi.
Baca Juga: Firman Pagarra Beri Semangat Atlet Anggar Makassar yang Akan Bertarung di PON Papua
PMI Sulsel mendapat jatah 50 ribu dosis vaksin sinovac. Akan didistribusikan kepada PMI di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Diharapkan mampu membantu pemerintah setempat mempercepat pelaksanaan vaksinasi hingga 70 persen.
Kader-kader PMI juga diminta menjadi agen perubahan dan contoh dalam penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat. Agar mampu meningkatkan kedisiplinan masyarakat.
"Jika kita disiplin Insyaallah tidak ada namanya PPKM. Karena PPKM dilakukan untuk membatasi gerak masyarakat yang bisa mengurangi risiko penularan Covid-19," jelas Adnan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan