SuaraSulsel.id - Sehubungan dengan kejadian pembakaran fasilitas kesehatan. Oleh Kelompok Kriminal Bersenjata di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua.
Mengakibatkan sejumlah tenaga kesehatan terluka dan bahkan ada yang meninggal dunia, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Papua mengecam tindakan aksi tersebut. Menyerukan pernyataan sikap meminta jaminan keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan medis. Demi kelancaran pelayanan kesehatan di seluruh wilayah Papua.
Dalam pernyataan tertulis yang ditujukan kepada Gubernur Papua, Ketua IDI Wilayah Papua, dr Donald Aronggear meminta kepada pemerintah daerah provinsi Papua. Beserta TNI-POLRI untuk menjamin keamanan dan keselamatan tenaga kesehatan yang bertugas di seluruh wilayah Papua.
Juga meminta kepada pemerintah Provinsi Papua melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kotamadya/Kabupaten, para tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat untuk ikut terlibat dalam menjaga keamanan para tenaga kesehatan dalam menjalankan tugas.
Baca Juga: Suster Gabriela Gugur Dibunuh KKB, IDI Minta Pemerintah Jamin Perlindungan Nakes di Papua
"Kami juga berharap kejadian serupa tidak lagi berulang. Sehingga tenaga kesehatan dapat memberikan pelayanan dengan tenang tanpa ada tekanan maupun rasa takut,” ungkap Donald Aronggear dalam rilisnya, Jumat 17 September 2021.
Dalam jumpa pers virtual yang diadakan oleh Tim Mitigasi IDI dan IDI Wilayah Papua, Dr Donald juga menjelaskan bahwa berkurangnya tenaga kesehatan medis di wilayah manapun di Papua. Terutama di wilayah pedalaman, akan sangat berdampak terhadap masyarakat Papua. Terutama yang sedang membutuhkan bantuan kesehatan, terutama di tengah situasi pandemi saat ini.
Pada hari Kamis, 16 September 2021, IDI Papua bersama dengan 250 tenaga kesehatan menggelar aksi berjalan kaki (long march) damai mengelilingi jalan protokol di Oksibil, ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sebagai ungkapan rasa dukacita dan penghormatan bagi Gabriella Meilani, perawat Puskesmas Kiwirok, yang menjadi korban serangan Kelompok Kriminal Bersenjata. Para tenaga kesehatan memasang pita hitam seraya menyalakan 1000 lilin di sepanjang jalan sebagai tanda duka.
Saat ini, seluruh para tenaga kesehatan yang selamat dari fasilitas kesehatan tersebut dievakuasi ke Jayapura.
Baca Juga: Istana Makin Gerah Dengan Aksi KKB: Hentikan Aksi Teror di Papua
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
Terkini
-
Ustaz Yahya Waloni Meninggal Dunia, Ambruk di Mimbar Saat Khutbah Idul Adha
-
Sapi Kurban Presiden Prabowo Disembelih di Masjid 99 Kubah Makassar
-
Menu Sederhana dan Murah di Hari Idul Adha: Hemat Tapi Tetap Lezat!
-
Layanan Transportasi Bus Jamaah Indonesia Jelang Puncak Ibadah Haji Bermasalah
-
Ini Doa-Doa Terbaik Saat Menjalankan Puasa Arafah: Menghapus Dosa & Minta Rezki