SuaraSulsel.id - Ikatan Alumni Perikanan Universitas Hasanuddin akan menggelar Musyawarah Besar atau Mubes ke-IV di Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Musyawarah besar Ikatan Alumni Perikanan Universitas Hasanuddin akan dilaksanakan pada tanggal 18 September 2021. Tema yang diangkat dalam musyawarah ini "Sinergi Alumni untuk Kedaulatan Pangan Negeri". Musyawarah juga akan memilih ketua baru.
Alumni perikanan yang terdiri dari akademisi dan pelaku usaha perikanan dan kelautan akan berkumpul. Membahas pembangunan kedaulatan pangan di dalam negeri. Khususnya di Sulsel.
"Alasan akademiknya adalah kedaulatan pangan. Sebagai salah satu program prioritas RPJMN 2020-2024. Dimaknai sebagai upaya mandiri anak negeri untuk meningkatkan produksi pangan dari sumber daya hayati laut. Untuk mencukupi kebutuhan lokal dan meningkatkan volume ekspor hasil laut yang berkelanjutan," ungkap Aswin Munier
Steering Commitee Mubes IV IKA Perikanan, Kamis 16 September 2021.
Aswin mengatakan, kolaborasi Triple Helix menuju Penta Helix, dengan memanfaatkan pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan alumni perikanan Unhas untuk maksimalkan pengelolaan pesisir, laut, dan pulau kecil. Berkeadilan ekonomi dan berkelanjutan secara ekologi.
"Membangun sinergi dan kolaborasi dengan pemerintah daerah yang bercirikan pesisir, laut dan pulau kecil. Salah satunya adalah Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan," katanya.
Memilih Ketua Umum dan Pengurus Baru
Ikatan Alumni atau IKA Perikanan Universitas Hasanuddin akan menggelar Musyawarah Besar memilih ketua umum dan regenerasi pengurus baru.
Mubes kali ini berbeda dari sebelumnya. Karena alumni yang hadir tidak hanya datang dari Kota Makassar dan sekitarnya, tapi juga dari beberapa provinsi. Seperti Kalimantan Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta.
Baca Juga: Tambak Udang KKP di Aceh Timur Ciptakan Multiplier Effect
Selain itu, format pertemuan akan dilakukan secara hybrid. Memadukan pertemuan luring (luar jaringan) di lokasi pertemuan, dan daring (dalam jaringan) menggunakan aplikasi zoom.
Berdasarkan pemaparan Ketua IKA Perikanan UNHAS Bachrianto Bachtiar, dan Ketua Steering Committee Mubes IV Haripuddin, Mubes IKA Perikanan akan diramaikan sekitar 50 sampai 100 orang yang hadir langsung di lokasi acara, dan setidaknya 400 orang secara daring.
Untuk Kedaulatan Pangan
Tema Mubes adalah “Sinergi Alumni untuk Kedaulatan Pangan Negeri”. Hal ini menurut Bachrianto Bachtiar sangat beralasan, mengingat alumni Perikanan Unhas saat ini telah berkarir di beragam profesi dan terlibat di banyak sektor usaha, termasuk tentu saja penangkapan, budidaya, pengolahan hingga ekspor produk perikanan.
“Diperlukan kolaborasi dan sinergi untuk memaksimalkan pencapaian alumni, terutama dalam mewujudkan keadilan dan kedaulatan ekonomi. Terlebih kondisi hari ini, dimana seluruh dunia sedang mengalami perlambatan ekonomi akibat Covid-19, dan negara-negara pengekspor pangan, termasuk sumber pangan dari laut, agak menahan diri melepas produk mereka,” jelasnya.
“Ini membuat negara-negara dengan sumberdaya alam melimpah seperti Indonesia harus merespons dengan kebijakan yang menitikberatkan pada ketersediaan pangan bagi rakyat. Juga merupakan tujuan akhir dari pembangunan pangan negara, atau biasa dikenal dengan istilah ketahanan pangan atau food security,” tambahnya.
Sinergi Alumni untuk Kedaulatan Pangan Negeri
Menurut Bachrianto yang biasa disapa Pak Dosen, setingkat lebih tinggi dari ketahanan pangan, dikenal juga kedaulatan pangan atau food sovereignty, yang dimaknai sebagai kebijakan yang lebih menitikberatkan pada kemandirian pangan.
“Termasuk di dalamnya perlindungan kepada petani dan nelayan, serta keberlangsungan ekosistem penyedia pangan, yang dalam konteks ini pesisir, laut dan pulau-pulau kecil,” ucap Bachrianto.
“Kedaulatan pangan sebagai salah satu program prioritas RPJMN 2020-2024, bagi warga IKA Perikanan UNHAS diejawantahkan sebagai upaya mandiri anak negeri untuk meningkatkan penangkapan ataupun penangkaran sumber-sumber protein hayati laut, ikan dan non ikaN, untuk memenuhi kebutuhan sendiri secara mandiri,” tegasnya.
“Dan itu dilakukan dengan cara atau praktik ramah ingkungan, yang berkeadilan secara ekonomi bagi nelayan, dan berkelanjutan secara ekologi bagi sumberdaya pesisir, laut dan pulau kecil,” tandasnya.
Sementara itu Haripuddin menambahkan, untuk mewujudkan hal tersebut, alternatif yang ditawarkan oleh para alumni Perikanan Unhas adalah kolaborasi “Triple Helix” yang akan bertransformasi secara alami ke “Penta Helix”.
“Dengan mengembangkan kemitraan pemerintah, swasta, kampus. Menjadi lebih membumi dengan interaksi antara lima mitra, yakni pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media,” ucapnya.
“Kemitraan interaktif ini akan dilakukan dengan memanfaatkan pengetahuan, keahlian, pengalaman dan keterampilan alumni perikanan Unhas untuk maksimalkan pengelolaan pesisir, laut, dan pulau kecil. Memberikan nilai tambah kepada masyarakat nelayan dan ekosistem tempat mereka menggantungkan hidup,” jelas Haripuddin.
Dia menamabahkan bahwa kolaborasi interaktif ini juga akan fokus pada strategi membangun sinergi dan kolaborasi alumni dengan pemerintah daerah, terutama kabupaten atau kota yang bercirikan pesisir, laut, dan pulau kecil yang ada di Sulawesi Selatan.
Lokasi di Kabupaten Pangkep
“Pemilihan lokasi Mubes ini di Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan tentu saja tidak lepas dari tujuan mendasar dan misi dari kemitraan ini,” sebut Haripuddin.
“Keahlian, keterampilan, pengalaman, dan jejaring alumni Perikanan Unhas diharapkan dapat memetakan dan memberikan usulan solusi akan potensi, kesempatan, kelemahan dan tantangan yang dihadapi oleh daerah ini, yang akan ditindaklanjuti dalam bentuk pendampingan kepada pemerintah dan masyarakat,” ungkapnya.
“Pendampingan melalui berbagai program dalam bentuk perencanaan pembangunan berbasis daya dukung dan daya tampung pesisir-laut, kompensasi imbal jasa lingkungan, peningkatan kapasitas masyarakat nelayan pesisir dan pulau, serta pemberdayaan ekonomi melalui peningkatan kualitas hasil laut,” kuncinya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
- 15 Titik Demo di Makassar Hari Ini: Tuntut Ganti Presiden, Korupsi CSR BI, Hingga Lingkungan
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 24 Agustus: Raih Skin SG2 dan Diamond di Akhir Pekan
Pilihan
-
Starting XI Terbaik Liga Inggris Pekan Kedua: Minus Pemain Manchester United
-
Heboh DPR Joget di Tengah Isu Gaji Fantastis: Uya Kuya dan Eko Patrio Langsung Gercep Klarifikasi
-
PSSI Umumkan Penganti Ole Romeny, Berpeluang Debut di FIFA Matchday September
-
Miris! Nasib Mees Hilgers Setali Tiga Uang dengan Alexander Isak dan Ademola Lookman
-
Isyarat Dirtek Baru PSSI, Timnas Indonesia Lupakan Total Football dan Tiki-Taka
Terkini
-
Pemprov Sulsel Usulkan 1.578 PPPK Paruh Waktu, Mayoritas Guru
-
Wagub Sulsel Ajak Semua Pihak Selamatkan Generasi Emas dari Bahaya Gadget
-
Polisi Deg-degan Lihat Mahasiswa Bawa Parang Panjang, Ternyata...
-
Parade IM3 SATSPAM di Makassar, Kenalkan Fitur untuk Lindungi Masyarakat dari Penipuan Digital
-
La Tamming Bos Tukang Tipu di Tiktok Ditangkap Polisi di Sidrap