Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 15 September 2021 | 09:21 WIB
Siswa di Kabupaten Mamuju sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka [pojokcelebes.com]

SuaraSulsel.id - Sekolah di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, sudah mulai melakukan pembelajaran tatap muka. Sejak hari Senin tanggal 13 September 2021.

Hampir semua sekolah – sekolah dalam Kota Mamuju sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka. Meskipun dilakukan dengan aturan baru. Misalnya jumlah siswa dalam satu kelas harus dibatasi dan durasi belajar juga dikurangi.

Dewan pendidikan Kabupaten Mamuju, Hajrul Malik kepada pojokcelebes.com -- jaringan Suara.com mengatakan, penerapan belajar tatap muka disambut baik orang tua siswa.

Kurang lebih 2 tahun anak – anak meninggalkan bangku sekolah. Akibat pandemi Covid -19. Meskipun demikian, anak tetap masih mendapatkan pembelajaran lewat cara daring.

Baca Juga: Gubernur Kepri Ungkap soal Rencana Sekolah Tatap Muka Mulai 1 Oktober

Tapi belajar daring atau belajar di rumah kualitasnya jauh berbeda dengan belajar di sekolah. Ada faktor psikologi yang tidak bisa diturunkan oleh guru ke siswa melalui belajar daring.

Tentunya orang tua murid menginginkan ada transformasi sikap. Itu semua dapat dipelajari langsung di sekolah.

Menurut Harul, offline atau tatap muka ini akan menjadi titik awal untuk memulihkan kembali situasi psikologis anak yang selama ini merasa tertekan. Setelah sekian lama hanya belajar online.

“Pembelajaran offline ini disambut bahagia orang tua. Coba bayangkan, hampir dua tahun anak – anak belajar daring. Tidak sama kualitasnya dengan belajar langsung di sekolah. Gimana anak – anak tidak terganggu psikologinya,” kata Hajrul.

Meskipun pembelajaran tatap muka sudah berlangsung, namun semua orang tua diminta tetap waspada. Menerapkan protokol kesehatan yang sudah disarankan oleh pemerintah.

Baca Juga: SMA/SMK di Riau Sudah Mulai Belajar Tatap Muka Terbatas

“Kondisi ini harus kita jaga dan tetap waspada. Dewan Pendidikan tetap mengarahkan agar penyelenggaraan pendidikan SD, SMP, dan SMA, Kepsek, serta para orang tua anak untuk selalu mengingatkan anaknya. Selalu menerapkan prokes. Sehingga terhindar dari hal – hal yang kita tidak inginkan,“ pungkas Hajrul.

Load More