SuaraSulsel.id - Orang-orang yang tidak disuntik vaksin memiliki 11 kali kemungkinan meninggal karena COVID-19 dibandingkan mereka yang sudah divaksin. Menurut data Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC) yang dirilis pada Jumat (10/9/2021).
Direktur CDC Rochelle Wallensky mengatakan, temuan-temuan itu didapat dari sebuah tinjuan kasus, rawat inap, dan kematian terkait COVID-19 di 13 negara bagian AS sekaligus menjadi sebuah bukti "kekuatan vaksinasi COVID-19."
Studi tersebut melihat data dari dua bulan terakhir ketika varian Delta yang sangat menular menjadi varian virus corona dominan di AS.
Penelitian itu menemukan pula bahwa, selain secara dramatis meningkatkan perlindungan dari kematian COVID-19, vaksin memberi perlindungan yang sangat tinggi untuk menghindarkan orang terinfeksi dan harus dirawat inap.
Orang yang tidak divaksin sekitar 4,5 kali berpotensi terinfeksi COVID-19 dan 10 kali berpotensi dirawat inap, kata Walensky saat konferensi pers virtual.
"Seperti yang telah kami tunjukkan melalui berbagai studi, vaksinasi efektif," katanya.
"Intinya adalah: kita memiliki alat ilmiah yang kita perlukan untuk dapat mengatasi kesulitan pandemi ini."
Studi itu akan diterbitkan secara lengkap di situs CDC.
Vaksin Johnson & Johnson Tiba di Indonesia
Baca Juga: Stok Vaksin COVID-19 di Sumsel Terbatas, Ajukan Penambahan ke Kemenkes
Indonesia untuk pertama kalinya menerima dukungan 500.000 dosis vaksin COVID-19 Johnson & Johnson dari pemerintah Belanda yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Banten, pada Sabtu.
“Ini adalah dukungan kerja sama Belanda yang ketiga kalinya,” kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menyampaikan keterangan pers secara virtual tentang kedatangan vaksin tersebut.
Sebelumnya, Indonesia telah menerima 657.000 dosis vaksin AstraZeneca sebagai bagian dari komitmen dukungan total 3 juta dosis vaksin COVID-19 dari Belanda.
Pemerintah Indonesia berencana menyuntikkan vaksin Johnson & Johnson untuk warga berusia 18 tahun ke atas.
Vaksin yang memiliki efikasi 67,2 persen itu telah mengantongi izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 7 September 2021.
Dijelaskan oleh Duta Besar Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns, vaksin yang diproduksi oleh perusahaan Jenssen itu hanya membutuhkan satu kali suntikan, sehingga akan efektif untuk menjangkau orang-orang di daerah terpencil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
-
Berani Banget! Alex Pastoor Bikin Heboh Publik Belanda Gegara Ucapannya
-
10 HP Kamera Terbaik Agustus 2025, iPhone Kalah dari Merek Ini
Terkini
-
Gubernur Sulsel Evaluasi Program Stop Stunting di Takalar dan Jeneponto
-
Sekda Sulsel Dorong Integrasi Hasil Riset KONEKSI Terkait Ketahanan Iklim
-
CEK FAKTA: Benarkah Rusdi Masse Mundur dari NasDem dan Bergabung PSI?
-
Warga Tolak PLTSA, Wali Kota Makassar: Saya Tidak Ingin Warga Dirugikan
-
Hadiah Beasiswa dan Liburan ke Bali untuk Paskibraka Makassar