SuaraSulsel.id - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mendukung langkah pemerintah pusat dalam pembukaan sektor pendidikan selama Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 1-3.
Untuk Sulsel, sesuai perintah Mendagri, ditetapkan Makassar dan Luwu Timur PPKM Level 4, Kabupaten Bone PPKM Level 2, sementara 21 Kabupaten/Kota lainnya di Sulsel termasuk dalam PPKM Level 3.
"Kita mendukung serta mengikuti arahan dari Bapak Menteri untuk pembelajaran tatap muka secara terbatas untuk wilayah PPKM Level 1, 2 dan 3," kata Andi Sudirman, saat mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Pembukaan Sektor Pendidikan Selama PPKM, yang dilaksanakan Kemenko Kemaritiman dan Investasi RI, Kamis, 26 Agustus 2021.
Dalam Rakor yang diikuti dari Baruga Lounge Kantor Gubernur Sulsel, turut hadir Wakapolda Sulsel Kombes Pol Patoppoi, Asisten 1 Pemprov Sulsel Andi Aslam Patonangi, Kepala Dinas Kesehatan Sulsel, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel, dan Ketua Satgas Covid-19 Sulsel.
Baca Juga: Kemarin, 32 Orang Meninggal Dunia di Sulsel Terpapar Covid-19
Andi Sudirman mengungkapkan, sudah ada beberapa sekolah yang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Mengingat kondisi di Sulsel masih ada wilayah yang sulit dijangkau untuk melaksanakan pembelajaran secara daring (pembelajaran jarak jauh).
"Sudah ada instruksi Mendagri terkait PTM pada level 1-3. Ini yang menjadi dasar untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka. Olehnya itu, kami meminta Bupati/Wali Kota yang wilayahnya masuk dalam zona yang diizinkan (PTM) untuk segera melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan kapasitas pelajar 50 persen. Sementara untuk PAUD hanya 33 persen, dan untuk SLB dengan kapasitas 62-100 persen.Terkait ada sekolah yang diindikasikan belum bisa buka, untuk kemudian tidak diberlakukan menyeluruh," pintanya.
Sudirman mengingatkan, pelaksanaan PTM ini perlu diperhatikan protokol kesehatan yang secara ketat. Serta mendorong pelaksanaan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan, serta pelajar di atas usia 17 tahun guna membangun herd immunity.
Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan, mengembalikan anak-anak sekolah harus menjadi prioritas.
"Kedepan, SDM ini adalah kunci supaya kita dapat bersaing di dunia. Namun kita harus pastikan langkah yang kita ambil sudah cukup untuk melindungi anak-anak kita dan orang tuanya di rumah dari pandemi Covid-19. Jadi kita harus evaluasi dengan benar kebijakan ini. Saya juga meminta tanggapan para kepala daerah terkait dengan hasil evaluasi penerapan PTM tersebut," tuturnya.
Baca Juga: Beri Sinyal Izinkan Belajar Tatap Muka, Pemprov Tekankan Khusus Zona 1-3
Sementara, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memaparkan ketentuan kegiatan pembelajaran selama masa pandemi Covid-19. Ketentuan pembelajaran tatap muka terbatas sesuai dengan SKB 4 Menteri dan Instruksi Mendagri bagi level 1-3, bisa melakukan PTM dengan kapasitas PAUD 33 persen, (maksimal 5 orang), SD, SMP, SMA/sederajat 50 persen (maksimal 18 orang), dan SLB 62 persen-100 persen (maksimal 5 orang)
Sedangkan, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, menyampaikan, peran aktif pemerintah daerah dibutuhkan untuk memastikan pembelajaran tatap muka terbatas dapat berjalan dengan aman dan meminimalisir dampak negatif yang berkepanjangan.
"Kami memperbolehkan satuan pendidikan di daerah PPKM level 1, 2 dan 3 yang memenuhi syarat untuk melaksanakan PTM terbatas, sesuai Inmendagri PPKM yang berlaku dan SKB 4 Menteri," tuturnya.
Bersama Satgas Covid daerah, kata Nadiem, berdasarkan SKB 4 Menteri, menyiapkan SOP dan melaksanakan testing jika ditemukan warga satuan pendidikan yang bergejala, tracing jika ditemukan kasus konfirmasi positif, dan isolasi jika ditemukan kasus di satuan pendidikan.
Termasuk dapat menutup sementara pembelajaran tatap muka terbatas ketika ditemukan kasus konfirmasi Covid-19.
Berita Terkait
-
Bayar Rp25 Juta untuk Surat Sakit? Drama Tersangka Skincare Merkuri Mira Hayati di Makassar
-
Mira Hayati dan Dua Pengusaha Skincare di Makassar Ditetapkan Tersangka
-
Tiga Pengusaha Skincare di Makassar Jadi Tersangka, Tapi Identitas Dirahasiakan Polisi
-
Apakah Maxie Skincare Mengandung Merkuri, Kuasa Hukum Bantah Polda Sulsel
-
Keahlian Panelis Debat Kedua Pilgub Sulsel Jadi Sorotan, 3 Orang Mantan Timsel KPU
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Kinerja Cemerlang BRI: Sunarso Dedikasikan Penghargaan The Best CEO untuk Insan BRILiaN
-
Lari Bareng di Bali Bisa Borong Hadiah Ratusan Juta
-
KPR BRI Property Expo 2024 Goes to Ciputra Surabaya, Banyak Hadiah dan Hiburan Menarik
-
Apakah Garmin Venu 3 Memiliki Layar Sentuh? Temukan Jawaban Beserta Fitur-Fitur yang Dimilikinya
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri