Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Selasa, 17 Agustus 2021 | 17:05 WIB
Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 45 Makassar membentangkan Bendera Merah Putih raksasa berukuran 25x15 meter di atas tebing dengan ketinggian 150 meter, Maros, Sulawesi Selatan, Selasa 17 Agustus 2021 [SuaraSulsel.id / Dokumentasi Mapala 45 Makassar]

SuaraSulsel.id - Peringatan HUT RI ke-76 tahun diekspresikan dengan berbagai kegiatan. Salah satunya yang dilakukan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 45 Makassar. Dengan cara membentangkan bendera merah putih raksasa berukuran 25x15 meter di atas tebing dengan ketinggian 150 meter.

Pengibaran Bendera Merah Putih ini digelar di salah satu tebing di Kelurahan Leang-leang, Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Selasa (17/8/2021). Kegiatan ini bertema, "Merah Putih Memanggil, Yang Bertahan Yang Menang".

Ketua Umum Mapala 45 Makassar, Achmad Septian Al-Fatihah mengatakan, kegiatan ini bertujuan menyebarkan semangat kemerdekaan kepada seluruh bangsa Indonesia.

Menurutnya, dalam situasi pandemi Covid-19, semangat untuk membangun bangsa harus tetap terjaga untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan lebih maju.

Baca Juga: Polisi Reka Ulang Adegan Pembunuhan dan Pembakaran Mayat di Maros

"Peringatan hari kemerdekaan di tengah pandemi ini bagi kami adalah momentum untuk bersatu. Karena hanya dengan persatuan dan semangat perjuangan, bangsa ini bisa melalui pandemi ini," kata Achmad.

Sejak 2008 lalu, Mapala 45 Makassar menjadikan kegiatan pembentangan bendera berukuran besar ini sebagai kegiatan tahunan.

Bendera ini sudah berkibar di Gunung Latimojong, Kabupaten Enrekang, Centre Point of Indonesia (CPI), Kota Makassar, Monumen Mandala. Pada 2020 lalu, pengurus Mapala 45 Makassar memilih Pulau Lae-lae sebagai lokasi pembentangan bendera merah putih.

Ahmad menambahkan, untuk membentangkan bendera, tim berjumlah tujuh orang dan tujuh orang lain sebagai penjaga lintasan.

"Kami melibatkan 14 personil utama 7 orang penerjun yaitu Ahmad kadim, Andi ufil, Ikbar Arianto, Alan Prima, Maldino Darato, Samuel Key dan Edi. Dan tujuh penjaga lintasan diisi oleh Sumardi Palalangan, Julio Boalso, Jerymawan, Asri Taufiq, Bahtiar Nompo, Isra Abdullah," ucapnya.

Baca Juga: Kata BBKSDA Sulsel soal Kera Macaca yang Berkeliaran di Perkampungan Maros

Meski digelar di alam bebas, namun pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan dengan membatasi peserta. Ia juga menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Kabupaten Maros yang mendukung kegiatan ini.

"Terima kasih Bupati Maros atas supportnya terhadap kegiatan ini," tutupnya.

Load More