SuaraSulsel.id - Perjuangan rakyat Enrekang melawan Belanda dipelopori pejuang Andi Abubakar Lambogo. Komandan Batalyon I Massenrempulu pada tahun 1947.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan yang akan direbut kembali oleh Belanda.
Kedatangan Belanda kembali karena merasa berhak atas Indonesia yang semula diambil alih oleh Jepang pada 1942. Kekalahan Jepang pada perang dunia II, alasan kuat bagi Belanda untuk merebut kembali Indonesia.
Abubakar Lambogo adalah salah satu pejuang yang kukuh menentang kedatangan kembali Belanda. Namun ia tertawan oleh militer Belanda pada tahun 1947.
Kapten Abubakar ditawan bersama beberapa anak buahnya di Desa Salu Wajo, Maiwa, Enrekang. Kepalanya dipenggal di hadapan publik.
Pemerintah Kerajaan Belanda pada September tahun 2020 lalu diwajibkan membayar ganti rugi atas kejahatan perang semasa agresi terhadap Abubakar Lambogo.
Pengadilan Sipil di Den Haag memerintahkan ganti rugi senilai €874,80 atau setara Rp 15 juta kepada kerabat Abubakar, Malik Abubakar.
Ricky Lambogo, cucu Abubakar mengatakan pihak keluarga menolak keputusan itu. Bagaimana bisa pembunuhan sadis dihargai dengan uang Rp 15 juta.
Baca Juga: Gempa Bumi Guncang Enrekang, Ini Penyebabnya
"Kami menolak dan tidak menerima uang itu," kata Ricky saat dihubungi SuaraSulsel.id.
Perjuangan keluarga Ricky mendapatkan keadilan tanpa dukungan dari pihak pemerintah ataupun TNI. Padahal, Abubakar sudah tercatat sebagai pejuang kemerdekaan RI sejak zaman Presiden RI, Soekarno.
Ricky mengungkap bagaimana kekejaman tentara Belanda terhadap kakeknya. Kisahnya bahkan tercatat dalam buku Bunga Rampai Perjuangan dan Pengorbanan Jilid IV.
Kisah Abubakar Lambogo juga diceritakan oleh Nawa, salah satu penyintas yang disebut masih hidup. Ricky mengaku masih sempat bertemu dengan Nawa tiga tahun lalu di Osso, Enrekang.
Nawa adalah salah satu saksi hidup yang tahu banyak soal perjuangan mereka melawan Belanda. Ia anak buah Kapten Abubakar Lambogo.
Ricky mengatakan kakeknya punya peranan penting dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Sebelum bergabung dengan Tentara Republik Indonesia Persiapan Sulawesi (TRIPS), Abubakar adalah guru di sekolah rakyat pada masa penjajahan Belanda.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
25 Perusahaan Tambang di Sultra Tetap Beroperasi Meski Izin Dicabut
-
25.000 Hektar untuk Ormas! Ini Skema Pembagian Lahan Tambang Terbaru dari Pemerintah
-
[CEK FAKTA] Aturan IMEI Disamakan Dengan Balik Nama Kendaraan
-
Gunung Ibu Erupsi Malam Ini! Abu Vulkanik Setinggi 400 Meter Sembur ke Udara
-
WTP Bukan Jaminan! Kritik Pedas Zona C Unhas untuk Calon Rektor 2026-2030