SuaraSulsel.id - Pegiat media sosial Denny Siregar melempar banyak komentar terkait Partai Demokrat. Menurut dia, Demokrat sedang giat-giatnya mencari suara.
Bahkan, kata dia, partai besutan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) itu sampai rela membayar sejumlah lembaga survei untuk mengatrol elektabilitas mereka.
Oleh sebab itu, kata Denny, Partai Demokrat perlu menerapkan strategi marketing yang ciamik agar bisa terus diingat calon pemilihnya.
"Acuan Demokrat tentulah hasil survei. Dan mereka lebih baik membayar beberapa lembaga-lembaga survei yang tidak terkenal untuk menaikkan nama mereka," kata Denny, seperti dikutip dari terkini.id, jejaring media suara.com.
Baca Juga: Donasi Akidi Tio Rp 2 Triliun Heboh, Denny Siregar: Karena Euforia Berlebihan
Denny bahkan blak-blakan menduga kalau Demokrat sedang kehabusan uang. "Dan mereka juga kelihatannya sedang kehabisan uang," katanya dalam video 2045 TV yang tayang pada Kamis, 5 Agustus 2021.
Karena itulah, menurut Denny, Partai Demorat perlu membangun strategi dengan dana minimal, tapi harus mendapatkan suara yang signifikan. Oleh sebab itu Demokrat menggandeng lembaga survei yang tidak terkenal.
Host Cokro TV lalu menyoroti bahwa dalam beberapa lembaga survei yang tidak terkenal itu, presentase pemilih Demokrat naik bersamaan dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Denny menduga bahwa kedua partai oposisi Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) ini sedang 'berpacaran'.
"Mereka berdua selalu bersama-sama dalam setiap isu dan mungkin juga kedua partai ini patungan untuk bayar lembaga survei supaya menaikkan nama mereka berdua," katanya nyelekit.
Baca Juga: Sindiran Nyelekit Warganet Buat Para 'Capres Baliho' yang Jorjoran di Tengah Pandemi
Denny mengatakan bahwa memang ada lembaga survei yang dibayar untuk mempromosikan sebuah partai. Itulah alasan mengapa ia pribadi lebih suka melihat hasil survei dari lembaga yang kredibilitasnya masih baik, seperti SMRC.
Dalam survei terakhir SMRC, kata Denny, Demokrat dan PKS dinilai masih sama seperti tahun 2019 lalu.
"Masih di bawah rata-rata dan berpotensi untuk hilang di 2024 nanti karena minat masyarakat untuk memilih mereka setiap PEMILU semakin turun," ujar Denny menegaskan.
Berita Terkait
-
Donasi Akidi Tio Rp 2 Triliun Heboh, Denny Siregar: Karena Euforia Berlebihan
-
Sindiran Nyelekit Warganet Buat Para 'Capres Baliho' yang Jorjoran di Tengah Pandemi
-
Pendiri PAN Sentil Puan hingga AHY: Apa Tidak Malu Pasang Baliho Pilpres saat Pandemi?
-
Demokrat Terus Merongrong Soal Warna Pesawat Kepresidenan, Denny: Mereka Kehabisan Uang
-
Respon Cuitan Ade Armando, Netizen Unggah Meme BuzzeRp Sindir Ade Armando CS Begini
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
BRI Terus Kawal Mimpi Anak Muda di Pentas Sepak Bola Lewat Sponsorship GFL Series 3
-
5 Maklumat MUI Kota Makassar Terkait LGBT
-
Rumah Digeledah di Makassar Terkait Kasus Kredit PT Sritex
-
Selvi Ananda Dua Kali Salah: Sulawesi Disebut Sumatera, Ini Reaksi Hadirin
-
Dari Lomba Masak Jadi Jutawan: Kisah Inspiratif Ibu Rumah Tangga Ubah Kelor Jadi Cuan