SuaraSulsel.id - Pemerintah Daerah Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, memberlakukan tes swab antigen di tempat, jika ada pelanggar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Upaya keras ini dilakukan untuk mengurangi penularan Covid-19 di kabupaten yang berbatasan langsung dengan negara bagian Sabah dan Serawak, Malaysia.
“Karena di perbatasan, kami memiliki keterbatasan yang banyak sehingga perlu kejutan seperti tes di keramaian,” ujar Bupati Nunukan, Asmin Laura Hafid saat ditemui tim Kantor Staf Presiden di Pendapa Kabupaten Nunukan, Kamis (5/8/2021).
Berdasarkan pantauan Tim KSP, tindakan tersebut mampu membuat efek jera warga. Masyarakat jadi enggan berkerumun.
Tak terkecuali, pembatasan waktu makan di tempat maksimal 20 menit juga dipatuhi para pedagang di dekat alun-alun kota.
“Pak, makan baksonya sudah hampir 20 menit. Segera selesai ya,” kata seorang pedagang bakso pada tim Kantor Staf Presiden (KSP) yang sedang melakukan verifikasi lapangan.
Asmin berharap tindakan tersebut bisa segera mengurangi angka penularan Covid-19 yang masih tinggi di Nunukan.
Lihat saja data RSUD Nunukan hingga 3 Agustus, ada 1.322 kasus aktif Covid-19. 97,3 % atau 1.287 orang diantaranya menjalani isolasi mandiri.
Angka kesembuhan mencapai 63,35 % atau 2.290 orang. Adapun jumlah yang meninggal mencapai 61 orang atau 1,6 % dari 3.673 kasus konfirmasi.
Baca Juga: Sidang Nurdin Abdullah : Pengusaha Transfer Uang Lewat Rekening Bantuan Covid-19 Sulsel
Direktur RSUD Nunukan dr. H. Dulman L menyatakan secara umum mereka bisa menangani kasus Covid-19. Namun masih ada sejumlah kendala.
“Kebutuhan oksigen sangat sulit kami dapatkan. Salah satunya terkendala transportasi,” ujar dr. Dulman.
Menurutnya kebutuhan oksigen dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan. Dalam waktu seminggu dibutuhkan kurang lebih 700 tabung oksigen yang masing-masing berkapasitas 6 meter kubik.
Sementara pasokan sangat sedikit, sehingga mereka sempat tidak memiliki stok oksigen selama 2-3 hari.
“Sekitar pertengahan Juli kami sempat kehabisan stok,” tegas Dulman.
Dulman bersyukur memperoleh bantuan dari seorang pengusaha asal Pulau Sebatik H Herman Baco yang menyuplai langsung 100 tabung oksigen 6M3 langsung dari Tawau, Malaysia.
Dulman mengaku tetap mengupayakan ketersediaan oksigen dari sejumlah pihak. Misalnya mengambil dari Kota Tarakan dan Berau.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
5 Hari Tanpa Makan! Bertahan Hidup Bersama Ambulans Laut Hilang
-
Rp1,2 Triliun Uang Pemprov Sulsel Mengendap di Bank
-
Sudah 300 Biro Haji Diperiksa, Bagaimana Kelanjutan Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Pesan JK untuk Dai Hidayatullah: Dakwah Jangan Cuma Agama, Tapi..
-
Jadwal Nikah Massal Gratis di Kota Makassar dan Persyaratannya