SuaraSulsel.id - Perjuangan Rahmat Erwin Abdullah menembus Olimpiade Tokyo 2021 tidak mudah. Dibalik prestasi yang gemilang, ada kisah yang memilukan.
Ibunda Rahmat Erwin, Ami AB menceritakan kisah panjang sang lifter muda atau atlet angkat besi asal Sulsel itu. Mulai dari masalah materi. Hingga minimnya perhatian pemerintah daerah.
Untuk tempat latihan saja tidak ada. Dulu, Rahmat latihan di Stadion Mattoanging. Itu pun dengan peralatan seadanya.
Namun, setelah dibongkar, tidak ada tempat lagi untuk latihan. Ami terpaksa membongkar rumah untuk tempat latihan.
Baca Juga: Info Lengkap Cabor Bulutangkis di Olimpiade Tokyo: Hasil Undian hingga Aturan Lolos Grup
"Padahal angkat besi itu tidak seperti cabang olahraga lain. Harus kontinyu dan fokus. Tidak ada libur, apalagi jadwalnya padat. Angkat besi itu intens," ujar Ami saat dihubungi, Jumat 9 Juli 2021.
Pemprov Sulsel dan KONI, kata Ami, sudah menjanjikan fasilitas latihan sejak tahun 2019. Namun, hasilnya nihil. Padahal segala macam administrasi, proposal, dan lainnya sudah disiapkan.
Latihan di Jakarta
Pada bulan Februari 2021, mereka kembali dijanji. Namun, menurut manajer Rahmat ini, sudah terlambat. Ia lebih memilih menjalani latihan di Jakarta.
"Kita gak ada solusi untuk alat latihan, kita pernah dijanjikan. Sekarang ada kita sudah tidak mau, ada juga kita mau taruh dimana," keluhnya.
Baca Juga: Profil Atlet Olimpiade: Jonatan Christie, Sang Juara Multievent
Namun, kendala ini tak menghalangi putranya untuk terus mengharumkan nama Sulsel dan Indonesia. Sebelum ke Olimpiade Tokyo, Rahmat masih juara di Uzbekistan bulan Mei lalu.
"Kita cinta Makassar, cinta sekali. Sampai sekarang kita belum beralih (ke daerah lain), tapi mudah-mudahan Makassar juga cinta sekali kita. Jangan cintanya hanya ketika bersemi, kalau musim gugur dilupain," harapnya.
Pengalaman paling pahit, kala itu, kata Ami saat Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) tahun 2013. Mereka harus berangkat ke Jakarta menggunakan uang pribadi.
Saat itu kondisi perekonomiannya juga pas-pasan. Biaya akomodasi dan transportasi akan diganti Pemda, asal Rahmat juara.
Namun, Rahmat hanya bisa finish di urutan ke enam. Ia dianggap tak punya peluang.
"Ini yang paling menyedihkan bagi saya saat itu. POPNAS 2013," kenangnya.
Rahmat kemudian kembali mencoba peruntungan di POPNAS 2015. Nasib baik menyambutnya.
Ia berhasil meraih medali emas. Peruntungan juga terjadi di POPNAS tahun 2017 kemudian. Juaranya dipertahankan.
Puncak prestasinya ditunjukkan pada Sea Games 2019 lalu. Rahmat meraih juara emas sekaligus tercatat sebagai pencetak rekor Asia Junior di usianya yang baru 19 tahun.
Namun, setiap mengikuti kejuaraan, Rahmat harus mengeluarkan biaya sendiri. Sang ibu bahkan rela menjual hewan peliharaannya. Kini semuanya ludes.
"Binatang peliharaan saya habis dijual untuk biayai Rahmat. Dulu saya pelihara ular, ikan. Setiap kejuaraan dijual satu-satu sampai habis. Kebetulan saya punya rumah kos delapan kamar, biaya itu habis untuk suplemennya anak saya," ujarnya.
Cedera Pinggang
Rahmat juga pernah mengalami cedera pinggang. Harapannya untuk menjadi atlet saat itu sempat pupus.
Ahli ortopedi juga memvonis Rahmat tak bisa lagi bertanding. Dan lagi, kendalanya masalah duit. Ia terpaksa harus menjalani pengobatan tradisional.
"Semua tahu, KONI tahu, anak saya cidera, sampai ahli ortopedi bilang ini anak sudah tidak bisa latihan, harus operasi segala macam. Kami hampir putus asa. Suami saya sampai kurus, bayangin. Kita biaya sendiri," ucapnya.
Walau tanpa perhatian oleh Pemprov, Rahmat akan selalu mempersembahkan yang terbaik untuk Sulsel dan Indonesia. Tahun ini merupakan turnamen perdananya di Olimpiade.
Ami memohon doa dan dukungan oleh seluruh masyarakat Sulsel. Semoga Rahmat bisa mengumandangkan Indonesia Raya di Tokyo, Jepang.
"Harapan di Tokyo saat ini memang agak sulit karena seluruh dunia, tapi kemungkinan bisa nyodok. Paling tidak bisa medali," harapnya.
Kontributor : Lorensia Clara Tambing
Berita Terkait
-
Apa Agama Rizki Juniansyah?, Lifter Asal Banten yang Sumbangkan Emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris
-
Prestasi Rizki Juniansyah, Atlet Angkat Besi Berhasil Sabet Medali Emas di Olimpiade Paris 2024
-
Eko Yuli Irawan Raih Dua Medali Perak di Kejuaraan Dunia Angkat Besi IWF 2023
-
Ada Richarlison, Ini 5 Jebolan Olimpiade Tokyo yang Bela Brasil di Piala Dunia 2022
-
Rambah Dunia Fesyen, Gresysia Polii Buka Toko Sepatu dan Pakaian
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Berani Jujur! 3 Kepala KUA di Takalar Kembalikan Uang Gratifikasi dari Calon Pengantin
-
Kalah Pilkada 2024 Tidak Boleh Langsung Menggugat ke MK, Ini Aturannya
-
Unggul Versi Quick Count, Sudirman: Jangan Bereuforia!
-
Pilkada Sulsel 2024: Disabilitas dan Warga Binaan Antusias Menyalurkan Hak Pilih
-
Pelayanan CS BRI Dipuji Netizen Usai Viral di Media Sosial