SuaraSulsel.id - Rumah Sakit Perguruan Tinggi Negeri (RSPTN) Universitas Hasanuddin memperkenalkan Pusat Bayi Tabung ke publik.
Peluncuran Pusat Bayi Tabung Unhas ini dirangkaikan dengan Virtual Health Talk bertema "Infertilitas Pada Pria dan Wanita: Apa Saja Faktor yang Mempengaruhinya?"
Berlangsung secara virtual melalui aplikasi zoom meeting dan terhubung secara langsung pada kanal youtube RS Unhas Official, Sabtu 3 Juli 2021.
Koordinator Pusat Bayi Tabung Unhas Prof dr. Nusratuddin Abdullah menyampaikan dalam laporannya, bahwa Pusat Bayi Tabung Unhas sebelumnya telah diresmikan pada 11 Mei 2012 lalu oleh Menristek.
Baca Juga: Anggota DPR RI : Prof Dwia Harus Memilih Rektor Unhas atau Komisaris PT Vale
Setelah peresmian, kemudian dilakukan berbagai pembenahan. Pada 2013 hingga 2019, pusat layanan ini aktif melakukan pelayanan infertilitas melalui inseminasi buatan. Sembari menunggu adanya program bayi tabung.
"Setiap bulan pada periode 2012 sampai saat ini, Pusat Bayi Tabung Unhas menyelenggarakan pelayanan inseminasi cukup bagus dengan range 10 sampai 12 pasien setiap bulannya. Pusat Bayi Tabung ini hadir berkat inisiasi Departemen Obgyn Fakultas Kedokteran Unhas dan didukung penuh Rumah Sakit Unhas. Selain untuk layanan kesehatan masyarakat, pusat ini juga menjadi wadah pengembangan pendidikan yang sejalan dengan visi misi Unhas," jelas Nusratuddin.
Soft launching Pusat Bayi Tabung secara langsung diresmikan oleh Prof dr Syafri K.Arif selaku Direktur Utama Rumah Sakit Unhas.
Dalam sambutannya, Syafri mengatakan kehadiran layanan tersebut sejalan dengan visi misi Rumah Sakit Unhas untuk memberikan manfaat bagi masyarakat.
Pusat Bayi Tabung Unhas merupakan Center of Excelence dalam bidang pendidikan, yang makin menguatkan komitmen Rumah Sakit Unhas terhadap pelayanan kesehatan dan menghasilkan para tenaga profesional.
Baca Juga: Rektor Unhas Rangkap Jabatan, DPR RI Akan Panggil Menteri Pendidikan dan MenPAN-RB
"Kami berharap, kehadiran Pusat Bayi Tabung Unhas bisa menjadi wadah pelayanan kesehatan utamanya bidang reproduksi yang tidak hanya mencakup masyarakat Makassar saja. Akan tetapi, menjadi pusat layanan di kawasan Indonesia Timur," harap Syafri.
Setelah peluncuran, kemudian dilanjutkan dengan webinar mengenai infertilitas.
Dalam materi yang disampaikan Prof. Nusratuddin tentang "Pengenalan Teknologi Bayi Tabung Pada Penanganan Infertilitas", menjelaskan ada banyak faktor yang menyebabkan tingkat kesuburan menurun, diantaranya umur wanita, lama perkawinan, gaya hidup hingga stres dan emosi.
Untuk melakukan prosedur bayi tabung, banyak tindakan pemeriksaan yang dilakukan seperti pemeriksaan sel telur, mulut rahim, tuba, sperma hingga rahim.
Program bayi tabung dilakukan setelah melalui tindakan berjenjang tenaga medis dengan melakukan identifikasi pasien, pengobatan sederhana hingga pemberian obat penyubur.
Olehnya itu, tidak dianjurkan seorang pasien langsung mengambil tindakan bayi tabung tanpa melalui proses berjenjang tersebut, kecuali jika usia wanita diatas 35 tahun.
Berita Terkait
-
Terlupakan! Kisah Pejuang Sumpah Pemuda yang Jadi Rektor Unhas dan Menteri
-
Profesor Unhas Gunakan Lalat Untuk Percobaan Obat Antibiotik
-
Rahasia Foto Cantik Terungkap: Inovasi Sinyal Profesor Unhas Guncang Dunia
-
Pengamat Politik Unhas: JK Tidak Ingin Pengaruhnya Hilang di Golkar
-
Kritik Presiden Jokowi, Isi Tuntutan dari UGM, UII, UI Hingga Unhas
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Sosok Kasatreskrim AKP Ryanto Ulil Anshar Yang Ditembak Mati Rekannya Sendiri
-
Dikenal Religius, Oknum Dosen Unhas Lecehkan Mahasiswi Saat Bimbingan Skripsi
-
Memanas! Dua Mantan Wali Kota Parepare Saling "Buka Aib" di Rapat Komisi II DPR RI
-
Bye-bye Stadion Mattoanging, Welcome Stadion Sudiang 2025!
-
Polri Tegaskan Netralitas di Pilkada 2024, Ancam Tindak Tegas Anggota yang Berpolitik Praktis