SuaraSulsel.id - Upaya memberantas dan memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia terus dilakukan pemerintah Kota Makassar.
Salah satunya dengan Program Makassar Recover. Melibatkan sejumlah satuan tugas untuk untuk mendorong penerapan 5M.
Satgas Raika mengurai kerumunan, Satgas Detektor memeriksa dan menelusuri warga, dan Satgas Covid Hunter bertugas melakukan tracing, testing, dan treatment kepada warga.
Dengan program tersebut, Dinas Kesehatan Kota Makassar optimistis mampu menekan wabah Covid-19 di Makassar. Namun diharapkan semua elemen masyarakat turut berpartisipasi di dalamnya.
"Kita sangat optmistis menekan kasus covid. Ini Kerja - kerja bareng bukan sendiri pemerintah kota. Tapi seluruh elemen masyarakat terlibat di dalamnya. Partisipasi masyarakat paling penting. Seperti melakukan vaksinasi dan menerapkan protokol kesehatan," Kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr Andi Hadijah Iriani, Jumat 2 Juli 2021.
Menurutnya, disiplin menjalankan protokol kesehatan, menerapkan 5M menjadi upaya pencegahan penyebaran virus.
Andi Hadijah Iriani juga meminta agar orang tua mengajarkan adaptasi sosial pada anaknya. Tentang penerapan protokol kesehatan Covid-19.
"Menerapkan prokes Covid-19, seperti cuci tangan, jaga jarak, pakai masker, dan hindari kerumunan dan membatasi mobilitas dan interaksi," harap Iriani.
Menurut Iriani, adaptasi sosial penerapan Covid-19 ini penting dilakukan pada lingkungan keluarga. Agar nanti saat pembelajaran tatap muka di sekolah, anak-anak taat dengan prokes.
Baca Juga: Syarat Vaksinasi COVID-19 Anak Usia 12-17 Tahun, Salah Satunya Ada Izin Ortu
"Ini penting, agar nantinya saat pembelajaran tatap muka, anak - anak saat sekolah sudah terbiasa dengan prokes Covid," ungkap Iriani.
Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengatakan, ibaratnya berperang, pemerintah Kota Makassar sudah memiliki Satgas hingga tingkat Rukun Tetanggan atau RT. Namanya Satgas Detektor.
"Detektor ini terdiri atas dua influencer di RT itu ditambah 1 nakes, dan 1 dokter,” katanya.
Adapun tugas Tim Detektor yakni memonitoring seluruh perkembangan kesehatan setiap warga di lingkungan RT/RW.
“10.000 ribu orang akan turun menskrining. Semua RT memonitoring skriningnya per bulan. Kemudian memonitoring seluruh perkembangan Covid 24 jam," katanya.
Seluruh kebutuhan detektor mulai dari kebutuhan pengamanan, alat pelindung diri, dan obat-obat serta vitamin telah disiapkan pemerintah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Perang Lawan Mafia Tanah Dimulai! Makassar Bentuk Tim Khusus Selamatkan Aset Daerah
-
PSM Makassar Kembali Kena Sanksi FIFA: Dilarang Transfer Pemain Tiga Periode
-
Oknum Polisi Diduga Picu Tawuran! Warga Bakar Motor, Trans Sulawesi Lumpuh
-
Andi Sudirman Buka Gerakan Pangan Murah Serentak di Sulsel
-
Hedonisme di Tubuh Polri? Perwira Pamer Rubicon Jadi Sorotan Kompolnas