Begitu juga di perpustakaan SMPN 28, yang pernah mendapat bantuan 1.000 buku dari DPK Provinsi Sulsel, persoalan tak jauh beda.
Lurah Barrang Lompo, Kurniati, memuji Siti Fatimah yang dinilai punya minat besar memajukan perpustakaan. Menurut Kurniati, insentif yang diterima pengelola perpustakan, sangat tidak cukup, hanya sebesar Rp 15.000 per bulan.
Kemajuan teknologi diakui jadi tantangan bagi pengelola perpustakaan di sini. Maryam, pengelola taman baca, mengungkapkan, kadang perpustakaan sepi akibat anak-anak lebih dominan bermain HP. Pengunjung perpustakaannya biasanya berasal dari kalangan murid-murid TK hingga SMP.
Di SMA Barrang Lompo, Tim PULAu mendapat banyak informasi dari kepala sekolah, guru, dan tenaga pustakawan. Sekolah swasta ini bernaung di bawah Yayasan Ulul Al-Fikri, memiliki 20 guru, yang mengajar di 6 kelas dengan 120-an siswa.
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Warga Makassar Diminta Perketat Protokol Kesehatan
Endang Suprianty, Kepala SMA Barrang Lompo, yang juga merupakan Ketua Yayasan, mengaku koleksi perpustakaannya terbatas. Kebanyakan merupakan buku paket pelajaran.
Mereka kekurangan buku-buku fiksi dan ilmu-ilmu praktis. Sehingga, siswa yang akan tamat, diminta secara suka rela menyumbang buku-buku fiksi, seperti novel.
Sekolah ini berdiri sudah 10 tahun tapi masih minim aktivitas pelatihan untuk penguatan gerakan literasi, termasuk pelatihan menulis. Kalaupun ada, hanya kegiatan melalui daring.
"Padahal minat membaca dan menulis itu perlu ditumbuhkan. Mungkin saja ada anak yang punya bakat tapi tidak ada ruang bagi mereka berkreasi dan berekapresi," jelasnya.
Endang merasakan betul kendala jaringan internet, baik untuk pembelajaran maupun saat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Belum lagi dukungan fasilitas listrik yang tidak menyala sehari penuh.
Baca Juga: Wali Kota Danny Pomanto Akan Wajibkan Pelajar Kuasai Bahasa Makassar
Karena hanya mengandalkan genset dan panel surya. Di akhir kunjungan Endang menyerahkan 2 buku karya guru dan siswa SMA Barrang Lompo untuk menambah koleksi deposit DPK Sulsel, yang diterima Ketua Tim PULAu, Syahruddin Umar.
Berita Terkait
-
BRI Liga: Borneo FC Harus Puas Berbagi Poin, PSM Makassar Nyaris Gigit Jari
-
Dari Perpustakaan Keliling ke Gerakan Literasi: Perjalanan Busa Pustaka Nyalakan Harapan Lewat Buku
-
Predator Anak di Makassar Ditangkap! Polisi Temukan Bukti Mengerikan
-
Demi Lolos Macet, Pengendara di Makassar Bikin Wali Kota Naik Pitam!
-
Viral! Banyak Pengendara Lawan Arah, Wali Kota Makassar Marah-marah
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Pembayaran Listrik Rumah dan Kantor Melonjak? Ini Daftar Tarif Listrik Terbaru Tahun 2025
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
Terkini
-
Wagub Sulsel Kagum! PT Vale Buktikan Tambang Bisa Jadi Penjaga Bumi
-
BRI Dukung Batik Tulis Lokal Lamongan Menjangkau Pasar Global
-
Puskesmas Toraja Utara Diduga Tolak Jemput Pasien Kritis, Ini Kata Dinas Kesehatan
-
BRImo Versi Billingual Resmi Rilis, Simak Fitur Barunya Di Sini
-
Didukung BRI, Usaha Lokal Perhiasan Batu Alam Sukses Jangkau Pasar Internasional