Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Rabu, 23 Juni 2021 | 06:51 WIB
Tim PULAu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel mengunjungi perpustakaan di Pulau Barrang Lompo Kota Makassar, Selasa 22 Juni 2021 [SuaraSulsel.id / Tim PULAu]

SuaraSulsel.id - Persoalan perpustakaan yang berkaitan dengan koleksi, serta sarana dan prasarana, merupakan beberapa masalah yang ditemukan Tim PULAu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel.

Saat melakukan pembinaan perpustakaan di Pulau Barrang Lompo, Selasa, 21 Juni 2021. Kelurahan Barrang Lompo merupakan ibu kota Kecamatan Sangkarrang, berpenduduk lebih dari 4.000 jiwa.

PULAu merupakan akronim dari Penggiat Utama Literasi Anak Laut. Yakni 1 dari 8 tim pustakawan bergerak, yang semuanya merupakan pustakawan fungsional pada DPK Sulsel.

Kepala DPK Provinsi Sulsel, Moh Hasan, mendorong pustakawan untuk berada di tengah-tengah masyarakat memberikan pelayanan, bersinergi dengan para penggiat literasi.

Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Warga Makassar Diminta Perketat Protokol Kesehatan

"Namanya PULAu karena wilayah yang jadi target pembinaan merupakan daerah kepulauan, yakni Kabupaten Pangkep, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kecamatan Sangkarrang, Makassar," jelas Syahruddin Umar, sebagai Ketua Tim.

Selain Syahruddin Umar, tim terdiri dari Heri Rusmana, Syamsuddin, Jamaluddin, Umar Sikki, H. Dinar, Bau Tarring, Suriati, Desy Selfiana, Zahir Juana Ridwan, dll. Penggiat literasi, Rusdin Tompo, juga ikut dalam rombongan.

Tim bertolak dari dermaga Kayu Bangkoang, di Jalan Pasar Ikan, dengan menumpangi KM Rinjani Jaya. Perjalanan dengan kapal motor yang menggunakan mesin truk 6 silinder itu hanya kurang dari satu jam.

Di Barrang Lompo, yang merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Spermonde, Tim PULAu melakukan pembinaan dan pendataan di perpustakaan SMA Barrang Lompo, SMPN 28, SDN Barrang Lompo, SD Inp Barrang Lompo, dan Taman Baca Kelurahan Barrang Lompo. Lokasi taman baca ini adalah rumah Siti Fatimah, yang juga sebagai pustakawan di SMPN 28.

Meski hanya tamatan SMA, tapi Siti Fatimah punya dedikasi tinggi pada pengembangan perpustakaan. Dia membangun taman baca ini dari nol, sejak tahun 2007.

Baca Juga: Wali Kota Danny Pomanto Akan Wajibkan Pelajar Kuasai Bahasa Makassar

Perempuan yang punya hobi membaca itu, sering membeli buku pakai uang sendiri guna menambah koleksi taman bacanya. Namun diakui, koleksi bukunya tak semua bisa dipajang karena kekurangan rak.

Load More