SuaraSulsel.id - Persoalan perpustakaan yang berkaitan dengan koleksi, serta sarana dan prasarana, merupakan beberapa masalah yang ditemukan Tim PULAu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Sulsel.
Saat melakukan pembinaan perpustakaan di Pulau Barrang Lompo, Selasa, 21 Juni 2021. Kelurahan Barrang Lompo merupakan ibu kota Kecamatan Sangkarrang, berpenduduk lebih dari 4.000 jiwa.
PULAu merupakan akronim dari Penggiat Utama Literasi Anak Laut. Yakni 1 dari 8 tim pustakawan bergerak, yang semuanya merupakan pustakawan fungsional pada DPK Sulsel.
Kepala DPK Provinsi Sulsel, Moh Hasan, mendorong pustakawan untuk berada di tengah-tengah masyarakat memberikan pelayanan, bersinergi dengan para penggiat literasi.
"Namanya PULAu karena wilayah yang jadi target pembinaan merupakan daerah kepulauan, yakni Kabupaten Pangkep, Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Kecamatan Sangkarrang, Makassar," jelas Syahruddin Umar, sebagai Ketua Tim.
Selain Syahruddin Umar, tim terdiri dari Heri Rusmana, Syamsuddin, Jamaluddin, Umar Sikki, H. Dinar, Bau Tarring, Suriati, Desy Selfiana, Zahir Juana Ridwan, dll. Penggiat literasi, Rusdin Tompo, juga ikut dalam rombongan.
Tim bertolak dari dermaga Kayu Bangkoang, di Jalan Pasar Ikan, dengan menumpangi KM Rinjani Jaya. Perjalanan dengan kapal motor yang menggunakan mesin truk 6 silinder itu hanya kurang dari satu jam.
Di Barrang Lompo, yang merupakan bagian dari gugusan Kepulauan Spermonde, Tim PULAu melakukan pembinaan dan pendataan di perpustakaan SMA Barrang Lompo, SMPN 28, SDN Barrang Lompo, SD Inp Barrang Lompo, dan Taman Baca Kelurahan Barrang Lompo. Lokasi taman baca ini adalah rumah Siti Fatimah, yang juga sebagai pustakawan di SMPN 28.
Meski hanya tamatan SMA, tapi Siti Fatimah punya dedikasi tinggi pada pengembangan perpustakaan. Dia membangun taman baca ini dari nol, sejak tahun 2007.
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Meningkat, Warga Makassar Diminta Perketat Protokol Kesehatan
Perempuan yang punya hobi membaca itu, sering membeli buku pakai uang sendiri guna menambah koleksi taman bacanya. Namun diakui, koleksi bukunya tak semua bisa dipajang karena kekurangan rak.
Begitu juga di perpustakaan SMPN 28, yang pernah mendapat bantuan 1.000 buku dari DPK Provinsi Sulsel, persoalan tak jauh beda.
Lurah Barrang Lompo, Kurniati, memuji Siti Fatimah yang dinilai punya minat besar memajukan perpustakaan. Menurut Kurniati, insentif yang diterima pengelola perpustakan, sangat tidak cukup, hanya sebesar Rp 15.000 per bulan.
Kemajuan teknologi diakui jadi tantangan bagi pengelola perpustakaan di sini. Maryam, pengelola taman baca, mengungkapkan, kadang perpustakaan sepi akibat anak-anak lebih dominan bermain HP. Pengunjung perpustakaannya biasanya berasal dari kalangan murid-murid TK hingga SMP.
Di SMA Barrang Lompo, Tim PULAu mendapat banyak informasi dari kepala sekolah, guru, dan tenaga pustakawan. Sekolah swasta ini bernaung di bawah Yayasan Ulul Al-Fikri, memiliki 20 guru, yang mengajar di 6 kelas dengan 120-an siswa.
Endang Suprianty, Kepala SMA Barrang Lompo, yang juga merupakan Ketua Yayasan, mengaku koleksi perpustakaannya terbatas. Kebanyakan merupakan buku paket pelajaran.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Bank Mandiri Resmi Buka Livin Fest 2025 di Makassar, Sinergikan UMKM dan Industri Kreatif
-
GMTD Diserang 'Serakahnomics', Kalla Ditantang Tunjukkan Bukti
-
Dugaan Korupsi Pengadaan Bibit Nanas di Sulsel, Kejati Kejar Dana Rp60 Miliar
-
Kejati Geledah Ruang Kepala BKAD Pemprov Sulsel Dijaga Ketat TNI
-
BREAKING NEWS: Kejati Sulsel Geledah Kantor Dinas Tanaman Pangan